Home Start Back Next End
  
56 
Di  Indonesia,  arsitektur  Neo  Klasik  ini  diperkenalkan  oleh  Herman  Willen 
Daendels  saat  dia  bertugas  seb agai  gubernur  jendral  hindia  belanda  (1808-1811). 
Daendels  saat  itu  merupakan  bekas  perwira  Louis  Napoleon  dari  Perancis  (saat  itu 
Belanda dikuasai  Perancis). setelah revolusi Perancis,  timbul gerakan baru  neo klasik 
di  Perancis yan g  disebut  dengan "Empire Style". Jadi saat  Daendels datan g  ke Hindia 
Belanda,  ia  langsung  menerapkan  dan  men gubah  bangunan  -  bangunan  indische 
menjadi bangunan yan g  dikenal dengan sebutan "Indische Empire Style". 
Agaknya  gaya  "Indische  Stijl"  yang  lebih  dulu  eksis  (telah  menyesuaikan 
dengan  filosofi  Jawa),  dinilai  kurang  mencerminkan  kean gkuh an  dan  kekuasaan, 
oleh karena itu diambillah gaya Empire k e Hindia Beland a oleh Daendels. 
Lan ggam  arsitektur Neo Klasik ini  memiliki ciri  - ciri  yang khas,  diantaranya 
adalah : 
• 
Penerapan konsep simetris pada fasad dan bentuk denah.  
  
Gambar 2.29. Konsep Simetris Pada Denah dan Fasad 
Sumber : (Watkin, David, 1996) (2014) 
•  Deretan kolom silindris (order kolom dalam arsitektur Yunani Kuno) yang 
besar pad a fasad dan b erdiri bebas, terbagi menjadi 3 jenis kolom : 
1.  Doric 
2.  Ionic 
3.  Corinthian
 
Gambar 2.30. Jenis – Jenis K olom 
Sumber : Dictionary of Architecture and Building Construction (2014) 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter