![]() 2.4 Jembatan Beton Prateg ang
Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap
tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relatif san gat rend ah terhadap tarik.
Sehingga sistem beton pratekan dibuat untuk mengatasi kelemahan dari beton
tersebut. Sistem pratekan dapat membuat suatu struktur beton lebih ringan dan
membutuhkan dimensi yang lebih kecil. Beton pratekan adalah beton yang
mengalami tegangan internal dengan besar (akibat stressing) dan distribusi
sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas tertentu tegangan yang
terjadi akibat beban eksternal. (T.Y Lin). Beton pratekan dapat diaplikasikan untuk
balok, pelat lantai dan jembatan.
Jembatan dengan beton bertulang pada umumnya hanya digunakan untuk
bentang jembatan yang pendek. Dengan menggunakan siste
pratekan, maka
bentang dari suatu struktur beton dapat menjadi lebi
besar dari struktur beton
biasa. Sistem ini banyak digunakan pada konstruk
jembatan yang ada saat ini.
Sistem ini dapat membuat suatu jembatan menjadi lebi
panjang bentangnya
dengan dimensi yan g lebih kecil dari struktur beton pad
umumnya. Dan dengan
beton prategang bentang jembatan yang panjang d apat dibu
dengan mudah.
Berdasarkan konsepnya, beton diberikan gaya pratekan berbentu
tendon atau kabel
baja.
2.5 Tipe Tipe Girder
a. Box girder
Box girder adalah sebuah jembatan dimana struktur atas jembatan terdiri
dari balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga. Box
girder biasanya terdiri dari elemen beton pratekan, struktural baja, atau
komposit baja dan beton bertulang. Bentuk penampang dari box girder
umumnya adalah persegi atau trapesium dan dapat direncanakan terdiri atas
1 sel atau banyak sel.
Gambar 2.2 Box GirderMulti Sel dan Single Sel
(Sumber:http://fa dlyfauzie.wordpress.com/2012/12/02/mengenal-jembatan-box-girder/)
|