pengetahuan bermanfaat, dan kemampuan pemahaman
masyarakat (Ruslan, 2014: 66-68).
Praktisi PR harus mematuhi lima prinsip etika formula TARES saat
menulis pesan-pesan persuasifnya. Adanya lima prinsip etika formula
TARES dapat memudahkan praktisi PR dalam menulis, salah satunya
menulis pesan presentasi. Selain mempermudah, praktisi PR tidak
melanggar etika penulisan public relations yan g sudah berlaku.
2.2.5. Presentasi
2.2.5.1. Definisi Presentasi
Pada awalnya, istilah public speaking muncul dari para ahli
retorika. Pengertian public speaking menurut ahli retorika ialah seni
(keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang sejak abad
sebelum masehi (Olii, 2007: 2).
Pengertian sebenarnya dari retorika ialah pemekaran bakat-bakat
tertinggi manusia, yaitu rasio dan cita rasa, lewat bahasa sebagai
kemampuan berkomunikasi dalam media pikiran. Dengan retorika, par a
pemimpin dapat menaklukan hari dan jiwa, atau kemampuan mengotak-
atik otak, sehingga keputusannya dapat diterima karyawan atau audiens
(Olii, 2007: 2).
Pada abad ke-20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan
ilmu pengetahuan
modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti
psikologi dan sosiologi. Istilah retorika mulai digeser menjadi speech
communication, atau oral communication atau yang lebih dikenal sebagai
public speaking (Olii, 2007: 2).
Presentasi adalah kelompoknya public speaking, yang artinya
juga menyajikan. Presentasi harus dipandang lebih daripada sekadar
sarana komunikasi yang fungsional atau pengambil keputusan saja (Olii,
2007: 102).
Presentasi adalah kegiatan menunjukkan sesuatu kepada
seseorang, sehingga apa yang disampaikan tersebut dapat diperiksa atau
dipertimbangk an oleh orang yang mengikutin ya. Mempresentasikan
|