Home Start Back Next End
  
Penelitian sebelumnya membahas etika berkomunikasi dalam penyampaian 
aspirasi dan informasi dalam pemilihan umum 2009. Sedangkan, penelitian 
dalam skripsi ini membahas kesesuaian pesan presentasi perusahaan dengan 
etika penulisan PR. 
Perbedaan 
dengan 
Penelitian
Tabel 2.1 State of the Art: Jurnal  (1)
No.  2
Judul Jurnal  Komunikasi dalam Lobby
Nama 
Penulis / 
Tahun & 
Tempat 
Terbit Jurnal
Euis Heryati / 2006 
Forum Ilmiah Indonusa, Universitas Indonusa Esa Unggul 
Komunikasi antarpribadi mempelajari gejala yang sama mengenai 
pernyataan tiap individu. Pernyataan tersebut bertujuan untuk memengaruhi 
dan mengubah sikap dan pemikiran orang lain. Kegiatan lobby dan 
negosiasi memerlukan komunikasi antarpribadi untuk dapat memengaruhi 
orang lain. Sehingga, orang lain tertarik ikut atau bekerja sama dengan pe-
lobby. Pe-lobby harus memahami latar belakang, pola pemikiran, dan 
karakteristik masing-masing klien. Kemudian, menyesuaikan diri dengan 
klien sehingga klien merasa cocok. Contoh di penelitian ini adalah kegiatan
Hasil
lobby yang dilakukan pada pascapemilu dan saat Sidang Umum MPR 1999 
oleh elit politik. Hasil pemilu 1999 mengumumkan bahwa PDI-P adalah 
partai yang memenangkan jumlah kursi terbanyak. Tetapi, PDI-P tidak 
dapat mengusung calon Presiden dari partai mereka, karena tidak mampu 
melakukan lobby intensif ke partai lain. Sedangkan, PAN yang memperoleh 
suara terkecil, dengan poros tengah dapat memegang peranan menjadi 
pemimpin di Sidang Umum MPR, karena mereka mampu melakukan lobby 
ke pihak-pihak lain.
Metodologi 
Penelitian  Kualitatif
Penelitian sebelumnya membahas komunikasi kepada klien dengan cara 
Perbedaan 
dengan 
Penelitian
lobby dan negosiasi. Sedangkan, penelitian dalam skripsi ini membahas 
komunikasi kepada klien melalui pesan presentasi.
Tabel 2.2 State of the Art: Jurnal  (2)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter