meninjau profil pendengar, mempelajari lokasi, dan menetapkan sasaran
dan tujuan (Olii, 2007: 103).
Sebelum melakukan presentasi, pikirkan kesempatan yang bisa
didapatkan saat presentasi dan analisis kesempatan tersebut dengan suatu
tindakan yang sesuai. Lalu, mencari tahu latar belakan g audiens yang
menjadi peserta presentasi, survei tempat presentasi, dan konsisten
dengan target dan tujuan yang ingin dicapai.
Praktisi public relations sebaiknya membuat naskah tertulis,
sebelum melakukan pidato atau presentasi. Hal ini untuk memfokuskan
pidato atau presentasi, agar tidak panjang lebar. Selain itu, pidato atau
presentasi lebih menarik jika dipaparkan men ggu nakan powerpoint atau
sarana audiovisual lainnya, sehingga data yang lebih lengkap dapat
ditunjukkan melalui sarana tersebut (Kriyantono, 2012: 250).
Beberap a hal yang perlu diperhatikan
praktisi public relations
dalam membuat naskah pidato dan presentasi, sebagai b erikut:
1. Rumuskan tujuan atau topik pokok
Artinya, mengkaji tanggapan apa yang pembawa
presentasi in ginkan dari audiens. Tuju an harus dirumuskan
secara jelas (deskriptif), spesifik, dan realistis. Naskah
maupun pembawa presentasi harus memiliki tujuan pokok.
2. Sesuaikan dengan khalayak (audience)
Sesuaikan naskah pr esentasi den gan karakteristik
audiens. Buatlah gaya yang sesuai dengan gaya audiens.
Sesuaikan istilah asing, bersifat teknis, jargon, singkatan,
slang yang sesuai dengan karakteristik audiens.
3. Gaya tulisan adalah gaya lisan
Artinya, naskah presentasi yang dibuat ditujukan untuk
didengar oleh audiens, bukan dibaca. Tulisan bergaya lisan
mengandung kata-kata yang singkat, sederhana, dan lebih
populer. Naskah untuk presentasi lebih membutuhkan kalimat
yang mudah dicerna oleh telinga, karena audiens
mendengarkann ya hanya sekali.
4. Gunakan bahasa yang konkret
|