publik internal maupun eksternal. Public relations haru
mencari tahu informasi-
informasi terkait dengan organisasi atau perusahaan, h
tersebut untuk
meminimalkan isu-isu negatif yang beredar di masyarakat luas.
2.2.4 Public Relations Writing
Pada prinsipnya, praktisi public relations (PR) menggunakan teknik lisan,
tulisan atau kombinasi keduanya dalam menyampaikan pesan kep ada publik
perusahaan (Prayudi, 2007:21).
Dalam membuat tulisan untuk kepentingan pubic relations (PR), kita perlu
memperhatikan komponen-komponen komunikasi. Komponen-komponen
komunikasi ini bisa dipandang sebagai mata-rantai yang menghubungkan sumber
informasi dan penerima informasi. Pesan yang kita buat secara tertulis akan melewati
mata-rantai tersebut dan akhirnya bisa tercapai tujuan komunikasi (Iriantara dan
Surachman,2011:25-27).
Dalam prosesnya, komunikasi tertulis terbagi menjadi dua tahap, yakni:
1. Secara primer, yaitu proses pen yampaian pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan simbol (lambang) sebagai media,
dan
2. Secara sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada
orang lain den gan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi tertulis adalah
bahasa, gambar, warna dan lain sebagain ya, yang secara langsung kepad a orang lain
(komunikan). Sementara media kedua adalah alat atau sarana untuk menyampaikan
pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan yang secara fisik jauh dari
jangkauan, sehingga membutuhkan media pembantu, surat, surat kabar, tabloid,
majalah, dan lain-lain (Iriantara dan Surachman,2011:62).
Berdasarkan pemaparan diatas, teknik penulisan public relations (PR) harus
memperhatikan kompo nen-komponen dasar komunikasi. Disamping itu PR
melakukan observasi ataupun wawancara terhadap narasumber terkait sebelum
|