8
c. Budaya
Budaya menurut Matsumoto (1996:16) adalah seperangkai sika p,
nilai-nilai, keperc ayaan, dan tingkah laku yang diba gi ole h sebuah
kelompok tapi berbeda bagi masing-masing individu, dan diwariskan
kepada generasi se lanjutnya. Dalam hal ini,bisa diartikan bahwa budaya
bukanlah sebuah artefak atau ragam hias, melainkan watak dan
karakte ristik dari sekelompok masyara kat yang me mpunyai nilai, norma,
dan keperca yaan yang sama .
d. Intera ktif
Intera ksi me rupakan sebuah aksi yang terjadi ketika dua buah atau
lebih objek memiliki pengaruh terhadap satu sama lain. Dalam konsep
interaksi, two way interaction atau interaksi dua arah merupakan hal yang
penting bagi terjadinya interaksi. Interaksi sosial merupakan hubungan
sosial yang dina mis antara orang perseorangan, antara perse orangan dan
kelompok, dan antara kelompok dan kelompok. Interaksi sosia l tidak
hanya mempenga ruhi perke mbangan kognitif, tetapi interaksi sosial
menciptakan struktur kognitif dan proses berpikir pada manusia.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Interac tion
e. Priangan
Kata Priangan berasal dari kata Parahyangan yang dijabarkan
dari Para Hyangan dan merupakan bahasa Sunda yang
memiliki arti
tempat tinggal para dewa (hyang). Manusia Indonesia pada zaman
dahulu perc aya bahwa tempat tinggal para dewa berada di puncak
gunung. Priangan sendiri menuntut peneliti untuk mengartikan kata
tersebut dalam konteks yang berbeda. Pertama Priangan merupakan satu
kesatuan administratif berupa karesidenan, dan istilah te rsebut mulai
digunakan sejak peme rintahan Thomas S. Raffles di Pulau Jawa pada
1811-1818. Dalam konteks ini, keresidenan Priangan pada abad ke-19
terdiri atas 5 kabupaten, yaitu Cianjur, Bandung, Sumedang, Limbanga n,
dan Sukapura (Hardjasaputra, 2006:1; Za karia, 2009:7; Lubis et al,
2011:435-441). Ya ng kedua, juga memiliki dimensi kultural. Kesatuan
geografis ini melekat dengan identitas kesundaan. Wajar bila kemudian
|