30
sosial sangat berpenga ruh terha dap kriteria tersebut. Maka dalam ha l ini,
Rendra (1991:2) menyatakan bahwa Kebuda yaan Sunda merupaka hasil dari
karya, karsa, dan cipta orang Sunda.
Budaya Sunda me miliki sebuah prinsip atau filosofi da sar yaitu
Tritangtu. Tri artinya 3 dan Tangtu berarti pa sti atau te ntu. Kata ‘Tangtu’
sendiri diperkirakan berasal dari ba hasa Sansekerta, tan mempunyai arti
‘jaring laba-laba dan tantu mempunyai arti benang atau ikatan. Tritangtu
merupakan sebua h filosofi ata u pedoman hidup yang digunaka n
untuk
menjaga keselarasan dalam berkehidupa n. Filosofi ini adalah “tiga untuk
bersatu, satu untuk bertiga ” dimana ketiga hal te rsebut sebenarnya adalah satu
hal dan sebaliknya . Prinsip ini bersifat paradoksal, menyatu ke dalam dan
menge mbang ke luar, dimana dari luar tampak tenang, teguh, satu, dan di
dalam aktif dengan berbagai aktivitas.
Tritangtu mempunyai 3 aspek kehidupan yaitu:
1) Tri tangtu dina raga/salira
Tuntunan yang menyangkur pribadi atau ego manusia. Manusia
diberi tuntunan untuk memahami dan me mpertanyakan dirinya
sendiri, dari ma na asal, mau kemana, dan apa tujua n hidup? Maka
dari itu konsep ini se lalu mengingatkan hal-hal
yang be rkaitan
dengan moral dan akhlak budaya. Pentingnya hidup dalam
berketuhanan da n hidup dalam be rkemasyarakatan.
2) Tri tangti di buana
Se jajar dengan konsep trias politika yang membagi kekuasaan
menjadi 3 yaitu Yudikatif, Legislatif, da n Eksekutif. Dalam artian
merupakan keseimbangan berkehidupan.
3) Tri tangtu di nagara
Hukum yang mengatur kehidupan masing-masing individu dan
kelompok dalam sebuah wilayah kekuasaan atau ketatanegaraa n.
Se cara luas memiliki a rti kehidupan bernegara secara umum, dan
secara sempit tuntunan kehidupan bermasyarakat di wilayah
kehidupan adat yang mereka a nut.
|