32
persatuan untuk membangun sebuah budaya yang kuat dan mempunyai
pertahanan.
1. Permasa lahan Buda ya Sunda
Kebudayaan Sunda
dalam masa kontemporer memiliki permasalahan
yang besar, yaitu kehilangan identitas diri se bagai budaya. W.S Rendra pada
waktu Kongres Kebuda yaan IV di Jakarta, 29 Oktober 3 November 1991
menya takan bahwa ada tujuh daya hidup yang harus dimiliki oleh sebuah
kebudayaan agar tetap hidup dan memiliki identitas yang jelas. Tujuh daya
hidup tersebut adalah kemampuan bernafas, kemampuan mencerna,
kemapuan berkoordinasi dan berorganisasi, kemampuan beradaptasi,
kemampuan tumbuh dan berkembang, kemampua n mobilitas, dan terakhir
kemampuan regenerasi. Budaya Sunda memiliki 4 pe rmasalahan diantara
ketujuh daya hidup yang berupa kema mpuan adaptasi, kemampua n mobilitas,
kemampuan tumbuh da n berkembang, serta kemampuan regenerasi
(Deinaputra, 2003:3).
Kemampuan beradaptasi Sunda terhadap perkembangan zaman dirasa
masih memiliki banyak kekurangan, sehingga terjadi fenomena
x enocentrisme, dimana budaya Sunda keberadaan dan identitasnya tidak
dihargai, jika dibandingkan de ngan budaya dari negara lainnya. Bisa dilihat
dari kurangnya penggunaan ba hasa Sunda pada kehidupan sehari-hari
terutama pada generasi muda, dimana bahkan orang Sunda sendiri tidak bisa
dan tidak mengetahui bahasa Sunda. De ngan lemahnya kemampuan adaptasi
budaya Sunda, maka berpengaruh de ngan kemampuan mobilitas Sunda,
dalam ha l-hal penciptaan kreatif dari segi politis, ekonomi, dan sosial.
Dikarenakan asingnya budaya Sunda bagi orang Sunda sendiri, sehingga
tida k ada nya rasa k inship antar sesama dan tentu akan menyulitkan dalam
melakukan sebuah mobilitas dalam satu naungan budaya Sunda. Kedua hal
ini kemudian berhubungan erat dengan kemampuan tumbuh dan
berkembangnya budaya Sunda. Masalah budaya Sunda salah satunya adalah
keengganan untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya yang sudah
turun temurun. Berkaitan dengan kemampuan regenerasi dari budaya Sunda,
perilaku Kumaha Akang (bagaimana kaka k saja) yang begitu mendominasi
karakteristik dari orang-orang Sunda serta perbedaan bertola k belakang
|