Karena bentuk kaki manusia yang orga nis, kontur permukaan alas
duduk sangat berpe ngaruh pada kenyamanan. Bentuk alas duduk
paling dasar adalah flat/datar. Namun, denga n desain yang berbentuk
kurva yang mengikuti kontur paha akan terasa lebih nyaman karena
bagian kaki sebagian besar disangga oleh alas duduk te rsebut.
Rentang dimensinya dihara pkan dapat dipakai oleh populasi pria dan
wanita. Oleh karena itu disarankan untuk memakai acuan ukuran
pemakai pende k. Dengan de mikian ma sih bisa diperkirakan pemakai
dengan ukuran tinggi juga dapat memakai kursi. Asumsinya , te lapak
kaki harus terletak pada permukaan lantai dan tinggi duduk dapat
diatur sedemikian rupa se hingga tidak terjadi tekanan pada bagian
bawah paha.
Pemanfaatan bantalan busa (cushion) sanga t disarankan dalam
melapis permukaan alas duduk. Bahan ini sangat membantu dalam
distribusi beban ke seluruh bagian paha. Konsensus Perkumpulan
Ergonomi Internasional (The International Ergonomics Association)
dan The Hinnan Factors Society membe rikan aturan untuk pema kaian
bantalan (padding) tersebut sebagai berikut :
1. Permukaan alas duduk harus datar dan bagian ujung yang
menyentuh lutut bagian da lam dibuat melengkung (rounded
edge).
2. Elastisita s baha n busa diusahakan tidak terlalu empuk, tetapi
padat. Meski demikian, jangan terlampau keras sehingga dapat
diperkirakan pemakai yang berbobot besar tidak membuat
lapisan busa tersebut kempes atau turun.
B. Kedalaman Alas Duduk (Seat Depth)
Jara k ini diukur dari ujung alas duduk sampai ke belakang menyentuh
sandaran punggung. Jarak ini be rgantung pada ukuran rata-rata
panjang paha pemakai. Jika terlalu panjang, ujung ala s duduk akan
menekan daerah lutut bagian dalam (popliteal). Semakin dalam
ukuran alas duduk. Akan mempersulit pengguna kursi untuk duduk
dan berdiri.
|