8
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu
sistem umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan
dan tidak terlalu penting, dapat diberikan umpan balik yang
sederhan a. Tetapi ketika tindakan merupakan hal yang
penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial.
Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol
pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.
4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam su atu kelompok
dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang
informatif akan memberikan indikasi bahwa cara yang
dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan kelompok
tindakan berikutnya.
5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak
dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi,
sistem dapat mendeteksi kesalahan dengan cepat dan
memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami
untuk penanganan k esalahan.
6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna dan pengguna
mengetahui kesalahan yan g dilakukan dapat melakukan
pembalikan aksi, sehingga pengguna tidak takut untuk
mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa
digunak an.
7. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of
control)
Pengguna ingin menjadi pen gontrol sistem dan sistem akan
merespon tindakan yang dilakukan pen ggun a dibanding
|