6
sektor sektor lain yaitu 41,5% atau berjumlah 72.133 GWh. Setiap
tahunnya jumlah pemakaian listrik rumah tangga bertambah secara
signifikan, sedangkan listrik yan g diproduksi belum setara
peningkatannya. Dari produksi listrik 180.862 GWh pada tahun 2012,
173.990 GWh dipakai oleh keempat sektor sehingga menyisakan 6.872
GWh atau hanya sekitar 3,8% tersisa dari total produksi.
Ketidakseimbangan tersebut dapat menjadi krisis listrik jika terus
menerus terjadi.
2.3.2 Tiga Alasan Hemat Listrik
Menurut data yang diambil dari PT. PLN, terdapat tiga alasan utama
untuk menghemat listrik, yaitu :
Pertama, sampai saat ini masih terdapat kesenjangan antara Biaya
Produksi Listrik dengan harga jual ke pelanggan. Salah satu faktor
terbesar yan g mempengaruhi biaya produksi listrik adalah harga Bahan
Bakar, diman a PLN h arus membeli bahan bakar untuk pembangkit listrik
dengan harga yang mengikuti mekanisme pasar. Bila pelanggan mampu
melakukan penghematan akan sangat membantu PLN untuk menjamin
kesinambungan pasokan listrik.
Kedua, Selama ini negara masih mensubsidi selisih biaya produksi listrik,
karena tarif listrik yang dikenakan ke pelan ggan masih jauh di bawah
harga produksi. Sayangnya jumlah subsidi terbatas. Dengan kenaikan
harga Bahan Bakar pembangkit PLN yang sangat fluktuatif . Tentunya,
subsidi listrik yang melonjak sangat membebani anggaran keuangan
Pemerintah (APBN).
Ketiga,
adanya ketidakseimbangan antara pertumbuhan konsumsi listrik
pelanggan yang lebih cepat meningkat dibandingkan dengan kemampuan
PLN dalam menyediakan pembangkit listrik. Untuk membangun
pembangkit listrik jenis PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
berkapasitas 2 x 100 MW seperti PLTU Tarah an membutuhkan waktu
paling cepat 3 (tiga) tahun, baru bisa beroperasi. Sedangkan setiap tahun
|