16
Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsu ng bersentuhan
dengan produk yan g di bungkusn ya.
Kemasan sekunder, yang tidak bersentuhan langsun g dengan
produknya akan tetapi membungkus produk yang telah dikemas
dengan kemasan primer
Kemasar tersier dan kuartener yaitu kemasan untuk mengemas
setelah kemasan primer atau sekunder.
3. Klasifikasi kemasan b erdasarkan sifat kekauan bahan kemasan
Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan
tanpa adanya retak atau patah. Misalnya plastik, kertas dan foil.
Kemasan kaku yaitu bah an kemas yang bersifat keras, kaku, tidak
tahan lenturan, patah bila dibengkokkan relatif lebih tebal dari
kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
Kemasan semi kaku/semi fleksibel yaitu bahan kemas yan
memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku.
Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus), dan wadah bahan yang
berbentuk pasta.
4. Klasifikasi kemasan berdasarkan sifat perlindungan terhadap
lingkungan
Kemasan hermetis (tahan uap dan gas) yaitu kemasan yan g secara
sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga
selama masih hermetis wadah ini tidak dapat dilalui oleh bakteri,
kapang, ragi dan debu. Misaln ya kaleng, botol gelas yang ditutup
secara hermetis.
Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan,
misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok
untuk bahan pan gan yang mengandung lemak dan vitamin yang
tinggi, serta makanan h asil fermentasi.
Kemasan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan yang
memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi.
Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
|