Selain itu drama juga dapa t dipakai sebagai media ekspresi dan
komunikasi. Bagaimana ekspresi marah, sedih, gembira, ge mas, gengsi,
sombong, ramah, congkak da pat dikeluarkan me lalui kegiatan berolah
drama. Dengan demikian apa yang keluar dari dalam lubuk ha ti dapat
dipahami oleh penonton. Dari sini da pat terlihat pula apa kah pemeranan
lakon dalam pementasan teater te pat sesuai dengan karakter yang
dimaksud. Secara umum, fungsi drama dapat dijaba rkan, Antara lain :
Meningkatkan pemahaman
Meningka tkan pemahaman kita terhadap fenomena dan kejadia n-
kejadian yang sering kita saksikan dan kita hadapi dalam ke hidupan
sehari-hari. Kita menyadari bahwa memahami orang lain merupakan
pekerjaan yang paling sulit dan membutuhka n waktu. Untuk itu
drama/teater me rupakan salah satu cara untuk memecahkannya.
Dengan bermain drama atau berteater kita selalu berkumpul dengan
orang-orang yang sama sekali berbeda dengan diri kita. Dari segi
individual differe nces inilah kita dituntut untuk memahami orang
lain. Pemahaman kita kepada orang lain tidak hanya dilihat dari
orangnya, melainkan keseluruhan orang tersebut. Meliputi sifat,
watak, cara berbicara, cara bertindak (tingkah laku), cara merespon
suatu masalah, merupakan keadaan yang harus kita pahami da ri orang
tersebut.
Mempertajam kepekaan emosi
Drama melatih kita untuk menaha n rasa, melatih kepekaa n rasa,
me numbuhkan kepekaan, dan mempertajam emosi kita. Ra sa kadang
kala tidak perlu dirasakan, karena sudah ada dalam diri kita. Perlu
diingat bahwa rasa, sebagai sesuatu yang khas, pe rlu dipupuk agar
semakin tajam. Apa yang ada diha dapan kita perlu adanya rasa.
Kalau tidak, maka segala sesuatu yang ada aka n kita anggap wajar
saja. Padahal sebenarnya tidak demikian. Kita semakin peka terhadap
sesuatu tentu saja melalui latihan yang lebih. Rasa indah, seimbang,
tidak cocok, tidak a syik, tidak mesra adalah bagian dari emosi. Oleh
karena itu, perasaan perlu ditingkatkan untuk mencapai kepuasan
|