seseorang. Para pelaku bullying mendapatkan kep uasan karena bisa menindas
seseorang, ia merasa lebih kuat, dan lebih berkuasa. Para pelaku bullying juga
melakukan hal itu karena biasan ya ada rasa iri terhadap korbannya.
Orang atau korb an yan g menjadi target bullying biasanya memiliki
penampilan yang berbeda, aneh, atau mencolok, tidak seperti oran g-orang
lainnya. Perbedaan ini bisa jadi dari fisik, agama, r as, bahkan gaya
berpakaian, dan perilaku seseoran g.
Dampak dari bullying adalah rasa takut dan trauma yang dialami oleh
korban sehingga ia lebih memilih untuk men yendiri dan mengurung diri di
kamar atau suatu tempat yang sepi. Korban bullying bisa membenci dirinya
sendiri bahkan mereka bisa memutuskan untuk bunuh diri karena sudah tidak
kuat menahan tek anan yang dialamin ya.
Sampai akhir Desember 2012, gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi
telah melakukan dan merilis dua survei. Pertama tentang Meningkatnya
Populasi yang Tidak Nyaman dengan Keberagaman. Dalam konpres
Minggu, 21 Oktober 2012 ini dipaparkan temuan survei nasional Yayasan
Denny JA dan LSI Community dari 1-8 Oktob er 2012.
Intin ya terjadi peningkatan ketidaknyamanan publik Indonesia
terhadap eksistensi mereka yang berbeda identitas. Dibanding survei
Lembaga Survei Indonesia tahun 2005, ketidaknyamanan masyarakat
Indonesia bertetangga dengan mereka yang berbeda agama, kelompok Syiah,
Ahmadiyah, dan homoseksual mengalami peningkatan. Yang lebih
mengkh awatrirk an, an gka kesediaan masyarakat untuk menggunakan
kekerasan ju ga meningkat signifikan. Di tahun 2005, an gkanya cuma 9.8%,
tapi di tahun 2012 sudah berada di an gkat 24%.
Fitri. (2012). Definisi Bullying. Diperoleh (03-23-2014) dari
http://www.psychology mania.com/2012/06/definisi-bullying.html
JA, Denny. (2014). Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi. Jakarta : Inspirasi.co.
|