Home Start Back Next End
  
sosial.  Diferensiasi  membedakan  k elompok-kelompok  dalam  masyarak at  menurut 
ciri-ciri biologis antar manusia atau atas dasar agama, jenis kelamin, dan profesi. Dan 
dari  pen gelompokan-pengelompokan  itulah,  sering  terjadi  perselisihan  dan 
pertengkaran  karena  tidak  saling  menghormati  dan  memaklumi  satu  dengan  yang 
lainnya. 
Menurut  Sri  Sunarti  dan  Suhardi  dalam  buku  Sosiologi  2,  konflik  adalah 
bagian  dari  interaksi  sosial  yang  bersifat  disasosiatif.  Konflik  atau  pertentangan 
diartikan  sebagai  suatu  bentuk  interaksi  yang  ditandai  oleh  keadaan  saling 
mengancam,  men ghancurkan,  melukai,  dan  melenyapkan  diantara  pihak-pihak  yang 
terlibat.  Sesuai  kenyataan,  konflik  tidak  dapat dilepaskan dari  dinamika  masyarakat. 
Menurut  teori  konflik,  masyarakat  memang  bersifat  pluralistik  dan  didalamnya 
terjadi  ketidakseimbangan  distribusi  kekuasaan  (authority),  artin ya  dalamnya  dalam 
suatu  masyarakat  semamtiasa  terdapat  kelompok-kelompok  sosial  yang  saling 
bersain g  dan  berebut  pengaruh.  Konflik  dalam  masyarakat  juga  beragam  sebagai 
contoh  konflik  individual  (perselisihan  antara  2  orang),  konflik  antar kelas  atau 
antargolongan  sosial,  konflik  rasial, konflik politik,  konflik  internasional. Sedangk an 
faktor  penyebab  konflik  adalah  faktor  perb edaan  pendirian  dan  keyakinan,  faktor 
perbedaan  kebudayaan,  faktor  perbedaan  kepentingan,  faktor  perubahan  sosial. 
Meskipun ada berbagai faktor pen yebab  konflik,  ada  pula  faktor  pendorong  integrasi 
sosial  seperti  pola  hubungan  simbiosis  mutualisme,  cross-cutting  affiliations  dan 
cross-cutting  loyalities  (kean ggotaan  ganda  dan  loyalitas  ganda),  rasa  saling 
memiliki, konsensus.
Menurut  R.  Roosevelt  Thomas  Jr.,  presiden  dari  institur  pengaturan 
keragaman  Amerika,  keragaman 
atau  perbedaan  adalah  berurusan  den gan  campuran 
kolektif  dari  perbedaan  dan  persamaan  sepanjang  dimensi  dan  meluas  sampai  batas 
usia, latar belak ang pribadi dan perusahaan, edukasi, fungsi, serta sifat. 
Mengelola  keragaman  adalah  sebuah  filosofi  tentang  b agaimana  p erbedaan 
antara  individu  dan  organisasi  dapat  dirangkul  bukannya takut,  mendorong  daripada 
mendiamkannya. 
Berb agai halan gan dalam menerima keragaman adalah 
prasan gka  
sukuisme  
stereotip  
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter