Home Start Back Next End
  
gelas,  meja,  botol)  penerapan squash  and  stretch akan  me mbuat  mereka  (benda-
benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup 
  4. Anticipation               
Anticipation boleh  juga  dianggap  sebagai  persia pan/  awa lan  gerak  atau 
ancang-ancang.  Seseorang  yang  bangkit  dari  duduk  harus  membungkukkan 
badannya  terlebih  dahulu  sebelum  benar-benar  berdiri.  Pada 
gerakan  memukul, 
sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu dan sejenisnya            
  5. Slow In and Slow Out           
Sama  seperti spacing yang  berbicara  tentang  akselerasi  dan  deselerasi.  Slow 
In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa  setiap gerakan memiliki percepatan dan 
perlambatan  yang  berbeda-beda.  Slow  in terjadi  jika  se buah  gerakan  diawali  secara 
lambat  kemudian  menjadi  cepat. Slow  out terjadi  jika  sebuah  gerakan  yang  relatif 
cepat kemudian mela mbat
  6. Arcs
  Dalam  animasi,  sistem  pergerakan  tubuh  pada  ma nusia,  binatang,  atau 
makhluk  hidup  lainnya bergerak mengikuti pola/jalur  (maya) yang disebut Arcs.  Hal 
ini  memungkinkan  mereka  bergerak  se cara  ‘smooth’dan  lebih  realistik,  karena 
pergerakan  mereka  mengikuti  suatu  pola  yang  berbentuk  lengkung  (termasuk 
lingkaran,  elips,  atau  parabola).  Pola  gerak  semacam  inilah  yang  tidak dimiliki  oleh 
sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cende rung pa tah-patah 
7. Secondary Action
  Secondary action adala h gera kan-gerakan ta mbaha n yang dimaksudkan untuk 
memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary 
action  tidak  dimaksudkan  untuk  menjadi  ‘pusat  perhatian’  sehingga  menga burkan 
atau  mengalihkan  pe rhatian  dari  gerakan  utama.  Kemunculannya  lebih  berfungsi 
memberika n emphasize untuk memperkuat gerakan utama 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter