Slow In and Slow Out
Gerakan manusia itu tidak ada yang linear atau rata. Dalam setiap
gerakan nyaris ada akselerasi atau percepatan dan perlambata n saat akan
berhenti. Prinsip slow in dan slow out ini membuat gerakan animasi
lebih natural dan realistik terutama di a wal dan di bagian akhir sebuah
gerakan. Jadi apabila dilihat, jumlah frame akan lebih rapat di bagian
awal, sedikit di bagian tenga h dan lebih rapat lagi di ba gian akhir.
Contohnya adalah membuat gerakan animasi orang yang akan duduk atau
aka n berdiri, juga berlaku pada gerakan animasi selain manusia, misalnya
gerakan benda-be nda termasuk bouncing ball. Namun perlu diingat,
untuk gerakan-gerakan yang lebih karika tural dan tempo cepa t prinsip ini
justru dihindari.
Arcs
Hampir semua semua gera kan makhluk hidup (manusia dan hewa n)
menggunakan pola Arcs (lengkung), kecuali pada alat-alat mekanik
termasuk robot. Geraka n animasi pada titik (di mana titik ini ada bagian
dari sebuah lengkungan) Arcs me nimbulkan kesan animasi yang menjadi
sangat natural. Seperti gerakan pendulum, de ngan adanya poros,
pemberat pada pendulum akan berayun membentuk Arcs. Contohnya
membuat animasi tangan denga n ja ri yang sedang menujuk, poros
pergelangan tangan akan me mbentuk Arcs bukan segi apala gi zig-za g.
Secondary Action
Gerakan ini a kan menambah dan memperkaya geraka n utama,
yaitu tambaha n gerak yang berfungsi memperkuat dan mempertegas,
sehingga menambahkan kesan dimensi dan le bih be rkesan hidup pada
saat nganimasi karakter. Yang paling penting dalam prinsip seconda ry
action a dalah bahwa gerakan ini akan memberi penekanan dan
memperjelas apa yang dila kukan karakter tapi tidak me nyita perhatian
pemirsa. Misalnya pada animasi orang berjalan, gerakan lambaian tangan
di sisi tubuhlah yang disebut secondary action. Fungsinya a dalah
memperkuat gerakan utama, tapi dalam hal ini tidak mengganggu
perhatian pemirsa pada saat melihat gerakan animasi berjalan.
|