Menurut Patricia Keith-Spiegel, ada dua alasan utama mengapa seseorang
tertawa yaitu
elemen kejutan dan perasaan superior. Kedua alasan utama tersebut dapat
dijabarkan lagi
menjadi 6 motif mengapa seseorang tertawa yaitu:
1. Kita tertawa karena insting
2. Kita menertawakan keganjilan
3. Kita menertawakan hal yang ambivalen
4. Kita tertawa sebagai bentuk kelegaan atau kepuasan
5. Kita tertawa saat berhasil men yelesaikan teka-teki atau tantangan
6. Kita tertawa untuk kenangan.
a. Elemen kejutan
Seringkali kita tertawa untuk menutupi perasaan malu. Hal ini umumnya
disebabkan oleh perbuatan yang tidak disengaja
dilakukan atau mengungkapkan
hal yang konyol, atau pada saat menjadi korban kejahilan. Ketika kita dijahili,
kita merasakan elemen kejutan. Kejutan ad alah salah satu formula yan g paling
dapat diterima secara universal. Sebuah leluco n adalah kisah yan g memiliki
kejutan pada akhirannya. Respon terhadap berbagai jenis humor semakin
menurun melalui tingkah laku yang berulang atau memiliki akhiran yang dapat
ditebak. Teknik yang sering dipakai untuk mengundang kejutan adalah arahan
yang salah (jebakan terhadap audiens) dan keganjilan.
b. Superioritas
Alan Dundes, seorang antropologis, berpendapat bahwa humor adalah reaksi
seseorang terhadap tragedi. Lelu con yang didasari oleh penderitaan atau
kekurangan or ang lain. Humor ker apkali mengacaukan kecerdasan, pendirian
sosial, fisik dan mental. Kita bersenang-senang dalam men gumbar dan
menertawakan setiap orang yang lebih berku asa, lebih kaya, lebih terkenal, lebih
|