Ada
juga cerita yang lain, namun itu hanyalah kreasi para seniman seperti: Lakin
Kunti Srya, Nang Aprak, Celedu Nginyah, Men Muntregan, Balian Batur, Campur
Taluh (Talo) dan Kaki Tua. Juga cerita-cerita mythologi dan sejarah seperti Kalikek,
Jayapati dan Sudarsana.
Jenis Jenis Rangda :
Mengindentifikasi jenis - jenis Rangda yang berkembang di Bali amatlah sulit. Hal
ini mengingat wujud Rangda pada umumnya adalah sama. Memang dalam cerita
Calonarang ada wujud Rangda yang lain seperti Rarung, Celuluk namun itu adalah
antek-antek dari si Calonarang dan keudukannya lebih banyak dalam cerita-cerita
bukan disakralkan. Untuk membedakan wujud Rangda adalah dengan melihat bentuk
mukanya (prerai), yaitu:
-
Bentuk Nyinga: Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai Singa
dan sedikit menonjol ke depan (munju). Bentuk Rangda ini adalah galak
dan buas.
-
Bentuk Nyeleme: Apabila bentuk muka Rangda itu menyerupai wajah
manusia dan sedikit melebar (lumben). Bentuk Rangda seperti ini
menunjukan sifat yang berwibawa dan angker.
-
Bentuk Raksasa: Apabila bentuk muka Rangda ini menyerupai wujud
raksasa seperti yang umum kita lihat Rangda pada umumnya. Biasanya
Rangda ini menyeramkan.
2.2.8 Sinopsis dan Inspirasi Cerita
2.2.8.1 Sinopsis
Dino tidak bisa tidur dengan nyenyak, karena ada sesuatu yang
mengganggunya, lalu Dino pun mencari Ibunya karena ketakutan, keesokan harinya
Ibu membawakan boneka untuk Dino, sayangnya Dino tidak menyukai boneka itu,
tetapi justru boneka itu yang dapat mengusir monster yang mengganggu tidur Dino.
2.2.8.2 Inspirasi Cerita
Cerita ini Terinspirasi dari cerita Monster University, dimana mereka para
monster ditugaskan untuk menakut nakuti anak kecil, untuk mendapatkan energi,
yang berasal dari rasa takut manusia tersebut. Tetapi penulis mengubah sudut padang
dalam cerita ini, penulis membuat sebuah cerita anak kecil yang terganggu oleh
|