5
2.1.2 Humor
Humor mungkin sudah a da sejak manusiamengenal ba hasa, atau bahkan lebih
tua.Humor sebagai salah satu sumbe r rasa gembira,mungkin, sudah menyatu dengan
kelahiran manusia. Jika dilacak asal -usulnya, humor berasal dari kata Latin umo
yang berarti cairan.
Sejak 400 SM, orang Yunani Kuno be ranggapan bahwa suasana hati manusia
dite ntukan oleh empat macam cairan di dalam tubuh, yaitu: darah (sanguis), lendir
(phlegm), empedu kuning (choler), dan empedu hitam (melancholy). Pertimbangan
jumlah c aira n tersebut mene ntuka n suasana hati. Kelebihan salah satu diantaranya
a kan me mbawa pada suasana tertentu. Darah menentukan suasa na gembira
(sanguine), lendir menentuka nsuasana tena ng atau dingin (phlegmatic),empedu
kuning menentukan suasana marah (choleric), da n empedu hitam untuk suasana
sedih (melancholic). Tiap cairan tersebut me mpunyai karakteristik tersendiri dalam
mempengaruhi setiap orang. Kekurangan darah me nyeba bkan orang tidak pemarah.
Kelebihan empedu kuning menyebabkan ja di angkuh, pendendam, ambisius, dan
licik.
Teori humor jumlahnya sangat banyak, tidak satu pun ya ng persis sama
dengan yang lainnya, tidak satu pun juga yang bisa mendeskripsikan humor secara
menyeluruh, dan semua cenderung saling terpengaruh.
Humor identik dengan segala sesuatu ya ng lucu, yang membuat orang
tertawa. Pengertian a wam tersebut tidakla h keliru.
Da n dalam kesenian, humor bisa dibagi menjadi tiga bagian:
a. Humor lakuan, misalnya: lawak, tari humor, dan pantomim lucu.
b. Humor grafis, misalnya : kartun, karikatur, foto je naka, dan patung lucu.
c. Humor Literatur, misalnya : cerpen lucu, esei satiris, dan sajak jenaka.
Dikutip dari: Setiawan, Arwah. 1990. Teori Humor. Jakarta: Majalah Astaga,
No.3 Th. III, hal. 34-35
|