53
seksual, bergabung dalam keuangan, serta mungkin
melahirkan/mengadopsi dan membesarkan anak.
Dari definisi pernikahan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan
merupakan sebuah komitmen dalam penyatuan dua orang yang lazimnya
pria dan wanita dengan pengakuan secara hukum dan agama, di
mana
mereka bersatu secara emosi, fisik, seksual, keuangan, dan pengasuhan.
2.15 Kepuasan Pernikahan (Marital Satisfaction)
2.15.1 Definisi Kepuasan Pernikahan
Kepuasan pernikahan adalah suatu perasaan senang dan puas di dalam
sebuah pernikahan (Atwater & Duffy, 2005). Pada penelitian Sadarjoen
(2004), mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aspek dalam kepuasan
pernikahan, yakni kepuasan dalam emosi, intelektual, seksual, rekreasi,
finansial, spiritual, dan keintiman sosial. Sementara itu, dari penelitian pada
pasangan usia dewasa muda yang tinggal di wilayah perkotaan didapati 9
dimensi dalam kepuasan pernikahan pasangan urban (Rumondor, Paramita,
Geni, Francis, 2012), yaitu:
1.
Komunikasi
Pasangan dapat puas dengan cara yang khas dalam berkomunikasi
satu sama
lain. Keduanya mampu memahami maksud dari
pasangannya dan keduanya merasa dipahami oleh pasangannya,
termasuk dipahami dalam bidang pekerjaan ataupun pendidikan yang
ditekuni.
2.
Keseimbangan pembagian peran
Pasangan puas jika pembagian peran yang terjadi seimbang.
3.
Kesepakatan
Pasangan puas jika mampu berdiskusi dengan setara dan salah
satu orang dapat lebih memahami situasi sehingga menjadi dominan
saat terjadi pengambilan keputusan dan mencapai kesepakatan.
4.
Keterbukaan
Pasangan puas jika keduanya bersedia untuk saling
mengungkapkan informasi pribadi, isi pikiran,
dan perasaan secara
|