Home Start Back Next End
  
Batik Lasem ini dikenal karena keunikan dari motif dan coraknya. Pada batik Lasem
ini, terdapat akulturasi antara Jawa dan China. Menurut sejarah, awal masuknya batik ke Lasem
ini adalah dari seorang anak buah kapal Laksamana Cheng Ho yang bernama Bi Nang Un
dengan isteri yang bernama Ibu Na Li Ni yang masuk di Lasem  pada tahun 1400-an. Beliau
menetap di Jolotundo, Bi Nang Un ini adalah ahli bertukang terutama dalam membuat  kerajinan
dari tembaga dan ukiran. Sedangkan ibu Na Li Ni, menularkan seni penulisan di kain menjadi
seni tulis batik. Dahulunya seni lukis batik ini sudah ada di Jawa, jauh sebelum kedatangan
kedua tokoh ini, namun karena sifatnya yang tidak komersil maka batik belum terlalu dikenal.
Gambar 2.19  Batik Lasem
Sumber : Image Google
  Batik di Lasem ini mulai besar setelah kedatangan saudagar minuman keras dari
Tiongkok pada tahun 1600-an, Pengusaha dari Tiongkok ini adalah seorang ahli gambar dan ahli
kaligrafi, dialah yang memberikan gambar-gambar motif China pada batik Lasem.
Batik Lasem merupakan batik pesisir. Hal ini dikarenakan secara geografis letaknya yang
berada di pesisir. Pada zaman dahulu, kota yang berada di pesisir utara Pulau Jawa adalah kota-
kota pelabuhan yang besar. Di kota-kota pelabuhan ini, akulturasi antara masyarakat pribumi dan
para pedagang yang berasal dari negara-negara asing dengan mudahnya terjadi. Karena pedagang
dari China yang mendominasi Lasem maka pengaruh budaya China bisa kita temui di Batik
Lasem ini. Hal ini bisa dilihat dari motif-motif yang ada pada Batik Lasem tersebut, motif
bambu, bunga seruni, bunga teratai, kelelawar (Bien Fu), Naga dan Burung Pheonix (Burung
Hong) adalah beberapa motif batik yang ada.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter