Kenakalan remaja
Dalam masa remaja terdapat beberapa masalah atau gangguan yang dialami
oleh remaja, salah satunya adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah
perilaku yang dianggap melanggar norma sosial hingga melanggar hukum
(Santrock, 2012). Kenakalan remaja dibagi dalam dua jenis yaitu status offsenses
dan index offsenses. Status offsenses adalah tindakan-tindakan yang tidak terlalu
serius seperti lari dari rumah, bolos dari sekolah, mengkonsumsi minuman keras
yang melanggar ketentuan usia, pelacuran, dan ketidakmampuan mengendalikan
diri sehingga menimbulkan perkelahian. Index offenses merupakan tindakan
kriminal baik yang dilakukan remaja maupun orang dewasa. Tindakan-tindakan
itu meliputi perampokan, penyerangan dengan kekerasan, pemerkosaan, dan
pembunuhan. Penyebab dari kenakalan remaja adalah sebagai berikut:
a.
Pencarian jati diri
Sesuai dengan teori Erik Erikson, tahap perkembangan remaja sedang
menghadapi krisis identity vs identity confusion. Menurut Erikson, remaja
yang memiliki keterbatasan pilihan dalam memilih peran sosial yang dapat
diterima oleh masyarakat atau remaja merasa tidak dapat menyesuaikan
dirinya dengan tuntutan lingkungan cenderung akan memilih identitas yang
negatif. Remaja yang memiliki identitas negatif ini akan mendapat
gambaran kenakalan remaja dari teman-temannya.
b.
Pola asuh
Faktor pola asuh memiliki peran dalam membentuk kenakalan pada remaja.
Remaja yang diasuh dengan pola asuh pemaksaan yang tinggi dan pola asuh
positif yang rendah akan berdampak pada berkembangnya perilaku
antisosial pada remaja. Perilaku antisosial ini akan berhubungan dengan
perilaku negatif seperti kenakalan remaja.
c.
Hubungan saudara dan pengaruh teman
Remaja yang memiliki kakak atau saudara yang berhubungan dengan
kenakalan remaja lebih cenderung akan terpengaruh dengan kenakalan
remaja. Selain memiliki saudara yang berhubungan dengan kenakalan,
remaja yang mengalami penolakan dari teman atau memiliki teman yang
melakukan penyimpangan akan cenderung melakukan kenakalan remaja.
|