![]() 18
2.2.4
Dynamic Routing
Dynamic Routing
tidak seperti pada static routing
dimana
entry route pada tabel routing
diisi manual oleh Administrator
jaringan, routing
dinamik merupakan teknik routing
dimana router
akan memasukkan sendiri entry-entry route ke dalam tabel routing-
nya. Untuk melakukan itu, router
akan saling bertukar informasi
routing dengan router yang lain tentang jaringan yang mereka ketahui
masing-masing. Setelah mempelajari keberadaan jaringan lain beserta
cara mencapai jaringan tersebut, router akan membuat entry route dan
pada akhirnya memasukkannya ke dalam tabel routing.
(Towidjojo
2012:76)
2.2.5
Routing Protocol
Routing protocol
adalah sebuah kombinasi dari peraturan-
peraturan dan prosedur-prosedur yang memungkinkan router di dalam
internet dapat saling memberi informasi mengenai perubahan. Hal ini
membuat router
berbagi informasi yang diketahui tentang router-
router
tetangganya (neighborhood). Routing protocol
juga mencakup
prosedur-prosedur untuk mengkombinasikan informasi yang diterima
dari router lain. (Forouzan 2007:658)
Secara umum ada dua jenis algoritma yang digunakan oleh
routing protocol, yaitu:
Distance vector (path vector) protocol
Disebut Distance vector protocol
karena penentuan routing
berdasarkan distance atau jarak terpendek, antara titik asal
paket dengan titik tujuan.
Yang dimaksud dengan distance
berapa banyak jumlah hop yang harus dilalui oleh paket
sebelum mencapai tujuan. Distance vector dikembangkan
menggunakan algoritma Bellman-Ford. Contoh routing
protocol
Distance vector yaitu BGP (Border Gateway
Protocol), RIP (Routing Information Protocol), EIGRP
(Enhances Interior Gateway Routing Protocol). EIGRP
merupakan hak paten Cisco yang dikembangkan dari protokol
|