9
TINJAUAN PUSTAKA
Teori yang berkaitan dengan Mobile Application
Agile Software Development
Metodologi ini menggabungkan sebuah filosofi dan kumpulan
pedoman pengembangan. Filosofi menggiatkan kepuasan klien dan rilis
perangkat lunak bertahap; tim yang kecil dan tinggi motivasi; metode
informal; produk dengan sedikit rekayasa; dan pengembangan yang
sederhana secara keseluruhan. Pedoman pengembangan menekankan pada
analisis dan perancangan serta komunikasi antar pengembang dan klien yang
aktif dan terus-menerus (Pressman, 2010:65).
Kegiatan kerangka dasar pada agile development
adalah
communication, planning, modeling, construction, dan deployment. Proyek
akan dibagi kepada tim menjadi tugas-tugas kecil yang mendorong konstruksi
dan rilis. Dalam pengerjaan proyek, penyelesaian satu tugas kecil
disampaikan ke klien sesuai waktu yang disetujui. Proyek akan sukses saat
memenuhi tuntutan dan kepuasan klien.
Ada banyak metodologi agile
dengan prinsip yang sama namun
berbeda penerapannya, seperti extreme programming
(XP), scrum, crystal,
lean development, adaptive software development (ASD), dan feature driven
development (FDD).
Extreme Programming
Extreme Programming
yang disingkat XP adalah salah satu
metodologi pengembangan perangkat lunak agile yang diperkenalkan
pertama kali oleh Kent Beck pada tahun 1996 dalam proyek C3. Metodologi
ini mengedepankan proses pengembangan yang lebih responsif terhadap
kebutuhan klien (agile) dibandingkan dengan metode-metode tradisional
sambil membangun suatu software dengan kualitas yang lebih baik.
Nilai dasar yang terkandung di dalam metodologi ini adalah
(Pressman: 2010, 72-73) :
|