39
B.3. Aplikasi Finishing Kayu
a. Dipping (celup)
Lebih
dikenal
juga
dengan
istilah
perendaman.
Bahan
finishing
diletakkan
dalam
suatu
bejana/tangki
kemudian
benda
kerja
dicelupkan ke dalam tangki tersebut. Proses
in bertujuan agar seluruh
permukaan
benda
kerja,
terutama
pada
bagian
sudut
&
tersembunyi
bisa terlapisi bahan finishing.
b. Wiping (pemolesan dengan kain)
Proses
ini
sebaiknya
tidak
dipakai
sebagai
proses
awal/dasar.
Walaupun
demikian
beberapa
bahan
finishing
tertentu
hanya
bisa
diaplikasikan
dengan
cara
ini,
misalnya
politur.
Kualitas
permukaan
lebih baik dari proses celup tapi membutuhkan waktu lebih lama.
c. Brush (kuas)
Merupakan cara paling
murah dan
mudah di
antara
yang
lain.
Hanya
saja
harus
hati-hati
dalam
memilih
kuas
yang
berkualitas.
Bahan
finishing
yang
cocok
untuk
cara
ini
termasuk
cat,
varnish
dan
pewarna.
Sebagaimana
ujung
kuas,
hasil
permukaan
finishing
tidak
sehalus dan serata aplikasi spray atau poles.
d. Spray (semprot)
Membutuhkan beberapa alat tambahan khusus tapi tidak terlalu mahal.
Alat
utama
yang
diperlukan
adalah
kompressor
untuk
membuat
tekanan
udara dan spray
gun, suatu alat
untuk
menyemprotkan bahan
finishing
bersamaan
dengan
udara
bertekanan
ke
bidang
kerja.
Dengan
pengaturan
tertentu
pada
kekuatan
tekanan,
jumlah
material
yang
disemprotkan,
cara
ini
menghasilkan
bidang
permukaan
yang
sangat baik,
halus dan cepat. Saat
ini
metode spray
menjadi dasar dari
hampir
semua
jenis
bahan
finishing
lacquer
dengan
berbagai
variasi
jenis alat semprot (sprayer), dari yang manual hingga otomatis. Proses
yang
bisa
dilakukan
dengan
cara
spray
meliputi
lapisan
dasar,
pewarnaan (lapisan kedua) hingga lapisan akhir.
e. Shower (curah)
Plementasikan
pada
mesin
finishing
curtain
(tirai),
bahan
finishing
dicurahkan ke permukaan benda kerja dengan
volume dan kecepatan
|