Home Start Back Next End
  
31
tingkat
bunga
nominal
yang
tinggi
serta
inflasi juga tinggi
sehingga tingkat bunga riil
relatif
rendah dan tidak cukup
menarik bagi
investor asing
untuk
menanamkan dananya
di
Indonesia.
Ini
menyebabkan
nilai
kurs
rupiah
tetap
lemah
dibandingkan
nilai
kurs
mata uang lain.
2.5  Perkembangan Kurs, Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Uang
Beredar
2.5.1 
Perkembangan Kurs
Pada pertengahan 1997 mata uang negara-negara ASEAN mulai mengalami
depresiasi yang cukup besar. Dimulai dengan jatuhnya mata uang Bath – Thailand pada
bulan Juni 1997, yang diikuti oleh Peso –
Philipina, Dollar –
Singapura, dan Ringgit –
Malaysia. Rupiah
mulai
melemah pada pertengahan Juli 1997 dan mengalami depresiasi
yang sangat besar. Pada periode-periode sebelumnya, setiap tahunnya rupiah mengalami
depresiasi dengan tingkat hanya dibawah sepeluh persen dengan target depresiasi rupiah
sebesar lima persen pertahun.
Pertengahan
Agustus 1997,
tepatnya pada tanggal 14 Agustus pukul 09.00 WIB,
merupakan
waktu
dimulainya
pemerintah
atau
Bank
Indonesia
memberlakukan
nilai
tukar
bebas
(free
floating
exchange
rate) rupiah
terhadap
dollar
dengan
cara
melepas
band 
intervensi. 
Pada 
tanggal 
tersebut 
pemerintah 
mengakhiri 
nilai 
tukar 
bebas
terkendali
(managed
floating
exchange
rates) yang
telah
diterapkan
sejak
1986.
Nilai
tukar bebas terkendali dilaksanakan dengan cara
menetapkan kurs batas bawan dan kurs
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter