![]() 31
DPMO dapat dilakukan dengan tiga cara
1. 0,5
off-centering dengan 5
process controll
2. 1,0
off-centering dengan 5,5
process controll
3. 1,5
off-centering dengan 6
process controll
Dalam Original Six Sigma, 6s berarti 0,002 DPMO, namun
hal
ini sulit sekali
direalisasikan.
Pendekatan
pengendalian
proses Six Sigma mengijinkan adanya
pergeseran
nilai rata-rata (mean)
dari proses
industri
sebesar + 1,5
s
sehingga
akan
menghasilkan tingkat
kegagalan
sebesar 3,4 DPMO (Defect per Million
Opportunities).
Artinya
dalam
setiap
satu
juta
kesempatan
akan
terdapat
kemungkinan 3,4 kegagalan.
Seperti yang kita tahu bahwa sangat jarang sesuatu akan terjadi tepat sama
seperti
intinya.
Sebagai
contoh
adalah ketika
kita
akan
menggunakan
garasi
untuk
memasukkan mobil, tidak mungkin kita membuat garasi sama luasnya dengan mobil
tetapi diperlukan toleransi
untuk dapat memasukkannya. Dan sangatlah jarang dalam
memasukkan mobil kita dapat tepat memposisikan titik tengah mobil dengan titik
tengah
garasi.
Demikian
juga
dalam toleransi
1.5
sigma,
hal
ini
dibuat
untuk
mengatasi
error
atau
kesalahan
yang
tidak
diharapkan.
Dari
hasil
pooling yang
diadakan
akhir-akhir
ini
menunjukkan
bahwa lebih
dari
50% ahli
kualitas
tidak
mengetahui kenapa proses bisa bergeser sebesar 1,5 sigma.
Dari mana perbedaan 1.5 sigma muncul?
Motorola menetapkannya melalui
proses dan pengumpulan data yang bertahun-tahun, bahwa proses akan berubah-ubah
dan
mengalami
penimpangan
dari
waktu
ke waktu. Sebaran (variasi) ini biasanya
jatuh pada kisaran 1,4 dan 1,6 sigma. Setelah proses diperbaiki dengan menggunakan
metodologi DMAIC
Six
Sigma, barulah
mulai diperhitungkan standard deviasi dan
|