24
2.
Lingkungan bisnis (business environment) tempat mereka beroperasi.
2.4
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen
risiko
mengacu
pada suatu
desain
dan
implementasi
dari
prosedur
untuk
mengindentifikasi,
mengukur, dan
mengelola risiko
finansial.
Sebagai
seorang
manager
risiko
yang bertugas
untuk
mengatur risiko dalam suatu group fixed income
trader,
manajer tersebut
harus bisa membatasi
potensi
batas kerugian semasa
trader
boleh
melihat keadaan pasar,
ini merupakan inti dari pekerjaan seorang
manajer
risiko.
Salah
satu
cara
adalah
dengan
membuat
ukuran
batasan
stop-loss.
Dimana,
jika kerugian kumulatif
mencapai/melebihi batas
maksimal kerugian,
maka posisinya
harus dihentikan (cut) saat
itu
juga.
Tindakan
ini dilakukan secara umum.
Walaupun
begitu,
permasalahannya
adalah dimana kontrol
dilakukan
setelah
kejadian
tersebut
terjadi (ex-post), oleh
sebab
itu, tidak ada
garansi bahwa kerugian ditutup
mendekati
batas stop- loss.
Apabila kondisi sedang dalam kemungkinan terburuk
maka mungkin
terjadi saja kerugian yang dialami sudah terlanjur sangat besar. Karena alasan
tersebut
maka seorang
manajer
risiko
butuh
mengunakan
metode sebelum
kejadian
tersebut
terjadi
atau
bisa
juga disebut
dengan
kontrol
risiko
secara forward-looking.
Limit tersebut bisa ditetapkan secara
nilai bayangan/perkiraan (national amount),
akan tetapi
metode
tersebut
masih belum
cukup.
Untuk suatu nilai
perkiraan
yang
sama,
beberapa
obligasi
mempunyai
risiko
yang cukup
ekstrim
dan
lainya
tidak
terdapat
risiko sama sekali. Seorang manajer risiko bisa
mengetahui bagaimana
suatu
instrument
dericative
merespon suatu faktor risiko tertentu, maupun kisaran potensi
pergerakan dalam faktor risiko tertentu. (Erick Banks, p243)
|