6. Rasio
premi
retensi
sendiri
terhadap
modal
sendiri.
Rasio
ini untuk
mengetahui kekuatan
modal
sendiri
terhadap
premi
resiko
sendiri.
Nah,
bila
mempunyai rasio di bawah 280%, itulah yang terbaik. (Bobot 10%).
7. Rasio beban
klaim
neto
terhadap
premi
neto.
Rasio
ini
untuk
melihat
apakah
premi
neto
mampu
menutup beban klaim neto. Rasio terbaiknya adalah
kurang atau sama dengan 65%.(Bobot 10%).
8. Rasio investasi terhadap penjumlahan cadangan teknis dan
utang klaim. Rasio
ini
untuk
menyidik apakah cadangan teknis dan
utang
klaim bisa
diproduktifkan
dalam
bentuk
investasi
dengan
standar
terbaik
di
atas
atau
sama dengan 100%.(Bobot 10%).
9. Rasio penjumlahan klaim usaha, dan komisi terhadap pendapatan premi neto.
Rasio
ini
untuk
mengetahui
apakah
biaya
biaya
yang
dikeluarkan tidak
melebihi
pendapatan.
Kata
lainnya,
rasio
ini
menunjukkan
tingkat
efisiensi.
Rasio terbaiknya di bawah atau sama dengan 100%.
10. Rasio
laba
(rugi)
sebelum
pajak
terhadap
rata
rata
modal
sendiri.
Rasio
ini
untuk mengetahui tingkat keuntungan relatif terhadap investasi pada
umumnya. Rasio
terbaik dipilih di
atas atau sama dengan 12
%,
yang diambil
dari rata rata suku bunga deposito satu tahun. (Bobot 10%).
Nah,
setelah
diperoleh
angka
dari
10
kelompok
rasio
itu,
Biro
Riset
Info
Bank
masuk pada tahap pemberian nilai terhadap masing
masing
ratio. Perusahaan
yang
masuk kriteria rasio
ideal
akan diberi skor 10
untuk
masing
masing kelompok
rasio. Perusahaan
yang tidak
mencapai rasio
terbaik atau
ideal diberi skor
0
sampai
|