14
II.6
Inflasi
Secara
sederhana inflasi
diartikan
sebagai
meningkatnya harga-harga
secara
umum
dan
terus
menerus.
Kenaikan
harga
dari
satu
atau
dua
barang
saja
tidak
dapat
disebut
inflasi
kecuali
bila kenaikan
itu
meluas
(atau
mengakibatkan
kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan
dari inflasi disebut deflasi.
Mishkin
(2007)
mendefinisikan
inflasi
sebagai
kenaikan
tingkat
harga
yang
kontinyu
dan terus
menerus,
memepengaruhi
individu-individu,
bisnis,
dan
pemerintah.
Secara
umum
inflasi
dapat
dikelompokkan
menjadi
tiga
bagian.
(h.620).
Inflasi
inti (Core
Inflation)
adalah
inflasi
barang
atau
jasa
yang
perkembangan
harganya
dipengaruhi
oleh perkembangan
ekonomi
secara
umum
(faktor-faktor
fundamental
seperti
ekspektasi
inflasi,
nilai tukar,
dan
keseimbangan
permintaan
dan penawaran
agregat)
yang
akan
berdampak
pada
perubahan
harga-harga
secara
umum
dan
lebih
bersifat
permanen
dan persistent.
Inflasi
Administered
(Administered
Price)
adalah
inflasi
barang
atau jasa yang
perkembangan
harganya
secara
umum
diatur
pemerintah. Inflasi
bergejolak
(Volatile
Goods
Price)
adalah
inflasi
barang
atau
jasa
yang
perkembangan
harganya
sangat
bergejolak,
umumnya
dipengaruhi
oleh
shocks
yang bersifat
temporer
seperti
musim
panen,
gangguan
alam,
gangguan
penyakit,
dan gangguan
distribusi.
Terdapat dua alasan kenapa ekonom peduli terhadap inflasi:
1. Inflasi dapat memicu distrosi yang
lain.
2. Selama
periode
inflasi,
tidak
semua
harga
barang
dan
upah
naik
secara proposional,
inflasi mempengaruhi
distribusi pendapatan.
|