26
ditentukan
oleh
besar
kecilnya
pengaruh
yang
dberikan
saham tersebut.
Bagi
saham
yang sangat berperan dalam mempengaruhi pasar, akan diberi bobot besar.
Sebaliknya saham yang kecil pengaruhnya akan diberi bobot kecil. Tambahnya,
dalam menentukan
besar
kecilnya
bobot
dipengaruhi
oleh
besar
kecil
jumlah
saham
yang didaftarkan emiten.
Dari sumber
website IHSG
didapat informasi bahwa
Bursa
Efek
Jakarta
(BEJ)
berawal
dengan
dibukanya
sebuah
bursa
saham oleh
pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat tutup beberapa kali
karena terjadinya perang, BEJ kembali dibuka pada 1977 di bawah pengawasan
Bapepam. Pada tanggal 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT.
Bursa
Efek
Jakarta
atau
dikenal
juga dengan
Jakarta
Stock
Exchange
(JSX)
dan
kemudian pada tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai dengan jumlah
emiten
yang
menurut
Cahyono
dalam bukunya
yang
berjudul:
Investing
in
JSX
now? (2002, p126) mencapai 316 pada tahun 2001.
Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis, BEJ mencatat
rekor tertinggi baru pada awal
tahun
2006
setelah
mencapai
level
1.500
poin
berkat
adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru, Susilo Bambang Yudhoyono.
Peningkatan pada tahun 2004 ini sekaligus membuat
BEJ
menjadi
salah
satu
bursa
saham dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun tersebut.
Demi
efektivitas operasional dan transaksi,
Pemerintah
memutuskan
untuk
menggabung
Bursa
Efek
Jakarta
sebagai
pasar
saham
dengan
Bursa
Efek
Surabaya
sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi
pada
1
Desember
2007
dengan
nama
Bursa
Efek
Indonesia
(BEI)
atau
Indonesian
|