Home Start Back Next End
  
48
Diamana:
Wn
=
Ws  x
(I+
IP)
Wn
=
Waktu normal
Ws
=
Waktu siklus
IP
=
Faktor penyesuaian.
2.1.7.5.
Penentuan Waktu Baku
Setelah
waktu
normal
diketahui
maka
langkah selanjutnya
adalah
menghitung waktu baku dengan
menggunakan rumus (Sutalaksana; 1979):
WB=(W
siklusxRF)x 
100
100- All
Dimana:
WB  =
Waktu Baku
RF
=
Performance Rating I Rating Faktor
All=
Kelonggaran (Allowance)
2.2. Keseimbangan Lini (Line Balancing)
Dalam 
lingkungan
repetive
manufacturing, suatu
assembly
line    
dapat
didefinisikan sebagai sekelompok orang
dan/atau mesin yang
melakukan tugas­
tugas  
sekuensial 
dalam 
merakit  
suatu 
produk. 
Perencanaan 
dari   
kapasitas
assembly
line 
sering mencakup
penentuan
struktur
dari 
lini 
produksi
(production
line),misalnya 
banyaknya 
orang  
dan/atau 
mesin 
beserta 
tugas-tugas  
yang
diberikan 
kepada
masing-masing
sumber 
daya
itu. 
Masalah
penentuan
jumlah
orang
dan/atau
mesin
beserta tugas-tugas
yang
diberikan kepada
masing-masing
sumber daya itu.  Dikenal sebagai : line balancing.
Pendekatan  sistem
manufakturing 
yang
dikenal
sebagai
Just-In-Time sejalan
dengan 
konsep
line 
balancing. Salah
satu  
bagian  dari   filosofi  JIT   adalah  lini
produksi
harus
berproduksi pada
tingkat
yang
sesuai
dengan
permintaan
pasar,
sehingga 
meminimumkan
inventori 
dari  
produk
akhir.
Untuk
mempeiiahankan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter