49
tingkat
produksi
yang
sesuai dengan
tingkat
pem1intaan
pasar,
line balancing
dilakukan
sesuai
dengan
tingkat penjualan
aktual
pada
periode waktu
terakhir.
Line balancing dapat mencakup penambahan atau pengurangan kapasitas.
Terdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing, yaitu:
1.
Mengidentifikasi tugas-tugas individual atau aktivitas yang dilakukan.
2. menentukan waktu yang dubutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas itu.
3.
menetapkan
precedence
constrain,
jika
ada,
yang
berkaitan
dengan
setiap
tugas itu.
4. menentukan output dari assembly line yang dibutuhkan.
5.
menentukan waktu total yang tersedia untuk memproduksi output itu.
6.
menghitung
cycle
time
yang
dibutuhkan, misalnya:
waktu
diantara
penyelesaian
produk
yang
dibutuhkan
untuk
menyelesaikan
output
yang
diinginkan dalam batas toleransi dari waktu (batas waktu yang diijinkan).
7. Memberikan tugas-tugas kepada pekeJja dan/atau mesin.
8.
Menetapkan
minimum banyaknya
stasiun
kerja
(work
stations)
yang
dibutuhkan untuk memproduksi output yang diinginkan.
9.
mencari
terobosan-terobosan
untuk
perbaikan proses terus-menerus
(continuous process improvement).
Line
balancing
biasanya dilakukan
untuk
meminimumkan ketidakseimbangan
di antara
mesin-mesin
atau
personel agar
memenuhi output yang dingiukan
dari
assembly line
itu. Untuk dapat menyelesaikan masalah line balancing, manajemen
industi
harus
mengetahui
tentang metoda
kerja,
peralatan-peralatan,
mesin-mesin,
dan
personel
yang
digunakan dalam
proses
keJja. Juga
diperlukan
informasi
tentang
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
setiap
assembly line
dan
precedence
relationship
di
antara
aktivitas-aktivitas
yang
merupakan susunan
dan
urutan
dari
berbagai tugas yang perlu dilakukan.
2.2.1. Menentukan Waktu Siklus
Selanjutnya manajemen perlu
menetapkan tingkat produksi per hari
yang
disesuaikan dengan tirigkat permintaan total,
kemudian membaginya ke
|