Mcnurut
Supranto
(I983,
p.7),
Per5oalan
pemrograman
linear
dapat
teljadi
di
kalangan
peDerintahan,
pemsahaan,
mititer,
dan
sebagainya.
Suatu
k
putusan
adalah
suatu
pemifihmc terhadap a1ternatif
ahematif.
Pemrogram&t
linear
mcmbantu
pembuat
keputusan
(der:ision
maker)
untuk
memiEh
suatu
alternatifyang
paling tepal da..:.J.
nKTUpakan
pcmccahan
pa:ing
baik
(the
best solution).
2.6.
Metodc Simplcks
M(;mcmt
Supranto
(1983,
p.39),
Metode
simpleks
:adaiah
suatu
metode
yang
secara
sister.:
ttis
dirnulai
dari
suat1
pcaccahan dasar
yang
fisibcl
kc
pemccahan
dasar
yang
fisibellaillil)'a dan
ini d.Jakukan
berulz..ng-
ulang (Uengan
jumlah
ulangan
yang
lerbatas)
schmgga
2khimya
tercapai
suatu pemec-ahan
dasar
yang
optimum
dan
pada
setiap
Iangkah
menghasilkan
suatu
nilai
dari
fungsi
tujuan
yang
selalu
lebih
besar
atau
sama
dari
h>gkah
--- langkah
sebelumnya.
Oleh
karena
metode
simp
leks
dida.sarkan
atas
proses
pengulangan
yang
berkali
-
kaii
dalam
jumlah
yang
terbctas,
maka
metodc
simplcks
sering
disebul prosedur
ileratif (iterative procedure).
Metode
simpleks
lebih
efisien
se1ia
diLengkapi
dengan
suatll
"test
crite'ria"
yang
Disa
rnt:mberitahukan
kapan
proses
pcnghitungan
hams
dihentikan
dan
kapan
harus
dilanjutkan
sampai
diperoleh
solusi
yang optimal (ial::a
ma..\:simum,
biaya
mtmmum,
pendapatan maksimum,
dan sebagainya).
Melode
simpleks
me:-upaka:n
salah
salu
metoU.e
pemrogTaman
linear
yang
tmmm
digunakan
nntuk
rrenentukan
solusi
yang
optimal
bagi
pennasalahan
;ang
memiliki tiga
Ymiabe1
atau
lcbih.
Masalah
pemrograman
linear
yang
j_anya
mer:grndung
dua
va:riahel
dapat
diselesailG.lJ1 dengan
metode
graflk. Tetapi apabila masdah
tersebut mengandung
|