Home Start Back Next End
  
21
2.2.2
PemtawgtnH.n.n Modef
siDJ.z:tD
sistem
Modei  adcla."tt
representasi  dari  
sistem  
sesun.gguhnya
dalam 
bentuk  formulasi
malematik
sehingga  tidak  
menimbulkan 
ambiguitas.
Setiap 
model
yang  
dibangun
hams 
berdasarkan 
masahh. 
Para    pemncang 
simula.si  
h.arus 
bemar-bcnar  
paharn
tenta.11g
sistem 
dan 
pennasalahannya
schingga
dapat 
mcmilih
tingkat 
abstraksi
yang
sesum    
dengan    
pcrmasalahan.    
lintuk:    
mengctahui   
masalah      secam    
tcpat,
Kelton( !_997,p8)
telah 
merumuskan
beberapa
tahapan
ke
ja
daiam
membanglm
suatu
model, yakni:
®
Identifikas!  
Masalah,  
dis1ni   
kd.a   
perlu    
menuJ.iska...'1
semua   
p:;:nyebab
perma:mJahan
dan 
menghasdkan 
kebutuhan 
program
untuk
mensim Lulasikan
sistem tcrscbut
e
Perumusan
Uari
rnasalah, 
haws
membatasi
pcrn1asalahan
dimana
yang 
akan
disimuiasikan 
mana   yang 
tidak.  
Dari   sini   kita 
dapat  
mencnlukan
tingkat
abstraksi
dari 
model,
data-da.t:a yang  akan  dikump1ilk:an,  dan 
hasii 
output
yang
ingjn ditullskan
'iff
Pengu.rnpulan. data
baik perfonna
sistem nyata,
mencari swnber dari  sifat  acak
pada 
slstem,
dan 
sebanm
dari 
siflit
acak 
tersebut.
Pada 
sistern.
kompuier,
kita
sclaiu  rnelaimkan
obscrvasl terlebih 
dah_ulu datam mera:ncang
simWasi.
®
Pcmbangunan
model
dcngan
diagram
alm
atau 
dengan
gambar
dan 
slmbol­
simboL 
Beberapa tool-tool
ini
dapat  dilihal pada  buku 
Flschwick.
Periu
diingat
bahwa,
m.odd   tidal<
akan  
mmnpu
meniru
sepemuhnya
sistem
yang
ada.   Yang   terpcnting,
modei  
ki.ta  barus   menangknp
apa 
saja   yang   penting
dalam
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter