![]() ?
\..
It·li'
i
Jkk--ata sifat
berakhiran
na
(na k!!iyoushi
T!f!fJlflifff)
dan
kata
bemia
(
1-;t;h-i 1
i
Takco san wa byouk1
na
node
Byouin ni ikimashita
!
Kono hon wa
hitsuyouna
;
Kyou.
wa kodomo
no
hi
j
Tsuchihashi
san
wa
joubu
na node
na node
na
node
Katte
kimashita
Gakko wa
yasumi desu.
Mainichi yoku hatarakim.asu
Mcnurut
F.tsuko at.a/,
(2000: 43)
berpendapal
bahwa:
!JKIEL
J'i' fl1
qn:,
...
"
1&
;s<D
x-c;ili* Jt.r
0>
tc O:c Fi
?
;::
;;;,;v']'. >
/>'ll-'lU'fH'
t, A- Lit\>'
:Jtjf;
'frl1l"JE'-'(> jUf\ 0))/];J:
.::_ft.'
'o
Artinya:
Node
untuk
mengungkapkan alasan
atau
sebab.
Kalimat
benttLk
node
kebanyakan
menunjukkan
ha.<iil dan
akibat.
Apabila
menggunakan
node
akhir
kalimat tidak
dapat
berupa kalimat Jarangan
dan
kalimat
perintah.
2.5
Setsuzokujoski Node Secara
Nua.nsa
Apabila
kesan
yang
muncul
pada
kalimat
yang
menggunakan kara
untuk
mengemuk.akan opini
atau
pendapat
pri.badi
terlalu
kasar
dan
terkesan
memaksa.,
maka
kesan
yang
muncui
pada
kali.n:nat yang
menggunakan
node
adalah
scbaliknya
halus dan formal
Seperti
yang ditulis dalam bnkn tcrbitan The Japan
Fonudatiou
berjudul
Kyoukashoo wo
Tsukurou, (2002:111):
Artinya:
Pada
saat
mengungkapkan
alas.an
pribadi, ungkapan
bcntuk
"node"
merupakan ungkapan yang
Jebih
halus dan
formal daripada "kara".
|