Home Start Back Next End
  
12
2) 
secara periodik
menyelenggarakan upacara pemujaan arwah
leluhur dan
menjaga
kelangsungan
keturunan
dari
generasi
ke
generasi
terutama
yang
berhubungan
dengan kesinambungan nama keluarga (myoji).
Kizaemon
Aruga
(1986)
menjelaskan Ie
dapat dikatakan
merupakan sesuatu
yang
khas
yang
terlihat sebagai seikatsu shudan (kelompok kehidupan) atau
seikatsu kyodotai
(kehidupan bersama).
Di
dalam
Ie,
walaupun
bagian
yang
menjadi
dasar penyatuannya
adalah
suami
isteri
untuk
mempertahankan atau
melestarikan
Ie
itu,
orang-orang
yang
berpartisipasi dalam kehidupan
Ie
walaupun
tidak
ada
hubungan
darah dengan anggota
keluarga
akan  dianggap
sebagai  keluarga.
Dengan  demikian
yang 
menjadi  anggota
dalam
Ie  tidak
hanya
orang-orang
yang
mempunyai
kaitan
hubungan
darah.
Syarat
utama 
sebagai 
anggota 
Ie 
adalah 
kerjasama 
mengelola 
Ie 
dan 
fungsional 
dalam
kehidupan Ie.
Sedangkan yang
dimaksud
keluarga
adalah
unit
terkecil
dari
masyarakat dan
merupakan pranata sosial
yang sangat penting bagi kehidupan sosial
setiap
masyarakat.
Parsudi
Suparlan (1986)
juga
berpendapat bahwa
yang dimaksud keluarga
yaitu
satuan
sosial
terkecil
yang
dimiliki
manusia.
Dan
keluarga
juga
merupakan suatu
satuan
kekerabatan dan satuan tempat tinggal.
Sistem
Ie
mendapat
pengaruh
dari
ajaran
konfusius
yang
mengajarkan
tentang
akar-akar
nilai
Gorin
dan
Gojo.
Gorin
yaitu
lima
dasar
hubungan
yang
terjadi
diantara
manusia,
hubungan
tersebut
yaitu:
hubungan
kun-shu (penguasa
dan
pengikut),
oya-ko
(orang
tua/ayah
dengan
anak),
fu-fu
(suami-isteri),
ani-ototo
(kakak
laki-laki
dengan
adik
laki-laki),
dan
nakama
(hubungan yang
terjadi
diantara
teman).
Dalam
Gorin
ditekankan kesetiaan
yang
terjadi dintara
hubungan
tersebut
yang
merupakan dasar bagi
keharmonisan tatanan sosial. Sedangkan
yang dimaksud dengan Gojo
yaitu
lima
moral
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter