47
implementasi
selama tahap instalasi.
Setiap
daerah
dihuni
oleh satu set tugas
pekerjaan,
yang
disesuaikan
dengan
karakteristik
proyek
yang akan
dilakukan.
Untuk
proyek
kecil,
jumlah
tugas
pekerjaan
dan formalitas
mereka
rendah.
Untuk yang lebih besar, proyek lebih kritis, setiap daerah tugas ini
berisi tugas-tugas
pekerjaan
lebih yang ditetapkan
untuk
mencapai
tingkat formalitas yang lebih tinggi.
Ketika proses evolusi berjalan, tim software engineering mulai
dari pusat model spiral. Rangkaian
spiral yang pertama
di sekitar
model
spiral
mungkin
dapat
menghasilkan
spesifikasi
produk;
setelah
itu
dilanjutkan
dengan
pengembangan
prototipe
secara
progresif
dan
lebih
canggih
setiap
versinya.
Setiap
melewati
tahap
perencanaan
maka
akan
menghasilkan
rencana
proyek.
Biaya
dan jadwal
akan
disesuaikan
berdasarkan
masukan
dari
hasil
evaluasi
pelanggan.
Selain
itu, manajer
proyek
akan
menyesuaikan
jumlah
iterasi
yang
direncanakan
yang diperlukan
untuk menyelesaikan
perangkat lunak.
Model
spiral
adalah
pendekatan
yang sangat
realistis
untuk
pengembangan
sistem
dengan
skala yang besar.
Dengan
terus
berkembangnya
perangkat
lunak selama
proses
berlangsung,
maka
pengembang
dan pelanggan
dapat
memahami
dan
bertindak
terhadap
setiap
resiko
yang
muncul
pada
tiap tingkat
evolusi.
Model
spiral
menggunakan
prototipe
sebagai
mekanisme
untuk mengurangi
resiko,
dengan
demikian
dapat
menuntut
pertimbangan
langsung
dari resiko
teknis pada semua tahapan proyek.
|