39
kompleks
dan terlaiu
susah
untuk
diatur
rr.aka kemungkinan
besar
ak:m teljadi
kegagalar1
dalam
operasi
maupun
lll!.li!ajemen
sistem,
selain
itu
akan
terdapat
kesulitan dala.'TI troubleshooting
dan memakan waktu yang banyak.
5.
Adapability.
Untuk
setiap
infrastruktur, peruhahm tidak
dapat dil'lindarkan
dalam
perjal mai
siklus
hidup dari infrastruktur itu sendiri. Sebuah arsitektur ISP yang
balk
ha:rus dapat
beradaptasi
dengan pertumbul11m dan pertlbahan
yang teJjadi
dalam sistem.
6.
Security.
Jika ditinjau
dari
perspektif
secara
1.1!l1umnya,
security
adalah kombmasi
dari
produk, proses di!ll orang. Jika ditinjau dari
pen;petif arsitektur, security
adaiah akses
ke
dalam
jar'.ngan,
sistem
dan
data
resources.
Pada network layer, security
ditempkan. dengan
menerapkan
Access
Control
List
pada
router, paketfilter,
firewall,
dan
netwark
based
Intrw;ion
Detection
System. Pada system
layer,
security
ditempkan
dengan system hardening.
access permission,
host based IDS
dan
file
checker.v.Pada
data layer,
security ditempkar®
!L"ilgan Otorisasi
dan 0/entikasi.
7. Perl'ormaEee.
Performance
dalam
hal
ini,
merupalc..an
waktu
respon
yang
diha:rapkan
oieh
pemakai
setelah
melakukan
pennintean
terl:la.dap
sebuah service.
Penyebab
dari
respon
waktu
yang
!ambat
adalah
karena
adanya
degradasi
dari
server, network
latency,
dan
ketida.irresponan
suatu
1!plikasi.
Seouah
sistem
aka."!.
lebib.
mudah
di
tuning kineja."l.ya
jika apiikasi
yang
dijalanka\1 sedildt.
Ketika
banyak ap!ikasi
dijalankan
pada
sistem
maka
aplikasi tersebut
akan
sal!ng
membagi
resources
sehmgga a.kan sulit dilalrukan twzing terhadap sistem tersebut.
|