Plot cerita sering disebut kerangka cerita atau alur.
Alur
merupakan bagian
yang
penting dari cerita
fiksi (rekaan).
Alur erat kaitannya dengan konflik antara tokoh-tokoh
yang
ada
dalam cerita.
Baik
alur
maupun
konflik
merupakan
unsur
fundamental
dari
cerita
rekaan.
Alur
adalah
struktur peristiwa-peristiwa, yaitu
sebagaimana
yang
terlihat
dalam pengurutan
dan
penyajian
berbagai
peristiwa
tersebut
untuk
mencapai
efek
emosional dan efek artistik tertentu. Peristiwa-peristiwa cerita (alur) dimanifestasikan
lewat perbuatan, tingkah laku dan sikap tokoh-tokoh (utama) cerita.
Daya tarik seseorang membaca cerita rekaan adalah bahwa cerita menimbulkan
keingintahuan
dan
menarik
pembaca
untuk
menelusuri
mengapa
hal
itu
terjadi,
baik
pada
permulaan,
tengah
maupun
akhir.
Alur tidak
hanya
menyangkut
peristiwa,
namun
juga
cara
pengarang
mengurut-urutkan
peristiwa itu, dan juga motif, konsekuensi dan
hubungan
antara
peristiwa
yang
satu
dengan lainnya.
Alur
juga
berkaitan
dengan
pembagian waktu dan irama cerita. Pada awal cerita, irama waktu cukup longgar. Waktu
bercerita
itu
makin
dipercepat
pada perumitan dan lebih cepat lagi pada penggawatan
agar
secepatnya
mencapai
klimaks.
Kecepatan
timing
itu
menunjukkan
bahwa
pada
awal-awal cerita, pengarang dapat bercerita secara rinci. Pada waktu penggawatan,
kejadian
harus segera
mencapai puncaknya atau klimaks. Dalam alur, kejadian-kejadian
itu
harus
membentuk suatu kesatuan atau keutuhan dalam jalinan
yang
logis dan runtut.
Pembaca diusahakan agar dapat menangkap benang merah yang menjalur dari awal
hingga akhir cerita.
Tokoh adalah menunjuk pada orangnya atau pelaku ceritanya. Dikatakan juga
sebagai orang-orang
yang ditampilkan dalam suatu karya
naratif
atau drama,
yang oleh
pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang
diekspresikan dalam
ucapan dan
apa
yang dilakukan dalam tindakan. Kepribadian
|