seorang tokoh, pemaknaan
itu dilakukan berdasarkan kata-kata (verbal) dan tingkah laku
lain
(non
verbal).
Pembedaan antara
tokoh
yang
satu
dengan
tokoh
yang
lain
lebih
ditentukan oleh kualitas pribadi daripada dilihat secara fisik. Tokoh-tokoh itu haruslah
tokoh-tokoh yang
dapat
dibayangkan
oleh
pembaca
atau
penikmat
sebagai
tokoh
yang
mungkin ada di sekitar kita. Setidaknya ada hal-hal dalam diri tokoh itu yang juga ada di
dalam diri
pembaca.
Tokoh
yang
luar
biasa
dan
aneh
pun
sebaiknya
relevan
dengan
pembaca, sehingga tokoh itu dapat mendukung keutuhan artistik cerita rekaan tersebut.
Penokohan dan karakteristik, sering juga disamakan artinya
yaitu
menunjuk pada
penempatan
tokoh-tokoh
tertentu
dengan
watak-watak
tertentu
dalam sebuah
cerita;
pelukisan
gambaran
yang
jelas
teknik
perwujudan
dan
pengembangan
tentang
tokoh
yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Dalam sebuah cerita penulis menggambarkan
tokohnya secara realistis atau tidak realistis. Realistis adalah sebagaimana manusia pada
umumnya,
mempunyai
kelebihan
dan
kekurangan. Tidak realistis sebaliknya adalah
penggambaran tokoh yang berlebihan, artinya tokoh yang baik digambarkan baik sekali
tanpa
kekurangan.
Sedangkan
yang
jahat
atau
buruk
akan
digambarkan
jahat
sekali
tanpa ada sedikit kebaikan.
Jadi
dalam
sebuah
karya
sastra
sangat
dipengaruhi
oleh
alur,
tokoh
dan
penokohan
agar
cerita
semakin
menarik
dan
mudah
dimengerti
oleh pembaca.
Alur
merangkaikan jalannya sebuah cerita, sedangkan tokoh dan penokohan menjelaskan
watak
dan
karakter
pelaku
dalam cerita.
Sebuah
cerita
harus
dapat
dibayangkan
atau
diimajinasikan oleh pembaca.
|