179
membandingkan keuntungan yang diperoleh dengan perhitungan
Simplex
dengan
keuntungan aktual. Dari perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa lebih baik
menggunakan model Linear Programming dalam menentukan jumlah produksi dan
dapat
dikatakan
juga
bahwa
model
optimasi
valid.
(lihat
perbandingannya
pada
tabel
5.53).
Berdasarkan
perbandingan
tersebut,
dapat
diketahui
bahwa
pada
bulan
Agustus
2005
perusahaan
tidak berproduksi
secara
optimal.
Ini
berarti
perusahaan
tidak
memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimal Seharusnya perusahaan dapat
meningkatkan
jumlah
produksinya
sehingga
keuntungan
yang diperoleh
dapat
dioptimalkan. Ini berarti perusahaan kehilangan keuntungan sebesar :
Rp 1.516.270.491,7918 - Rp 1.466.749.899,0499 = Rp 49.520.592,7419
5.3.10
Analisa Sensitivitas Perhitungan Jumlah Produksi Optimal
Analisa
sensitivitas
dilakukan pada
hasil
perhitungan
optimasi Linear
Programming
yang
dapat
dilihat
pada
subbab
5.2.9.
Analisa
sensitivitas
bermanfaat
untuk
menganalisis
pengaruh
perubahan
yang
terjadi pada parameter-parameter model,
seperti nilai ruas kanan maupun fungsi tujuan terhadap solusi optimal yang telah dicapai.
Analisa sensitivitas yang dilakukan meliputi :
a.
Reduce cost
b.
Kelebihan atau kekurangan kapasitas (Slack / Surplus)
|