Start Back Next End
  
83
ini ketika berbicara dengan orang Jepang. Metode yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis, sedangkan teknik pengumpulan
datanya menggunakan kuesioner. 
Untuk teori yang diambil berasal dari buku dan kamus-kamus yang di dalamnya
terdapat pengertian dan penjelasan mengenai ketiga verba ini. Dimana teori-teori
utama untuk ketiga verba ini berasal dari
Shinmura Izuru
dalam kamus koujien,
Tadao Yamada
dalam kamus Shinmekai, Sanshodo
dan Henshusho dalam kamus
Shin Jirin, Ichikawa Takashi dalam kamus Nihongo Gendai, Kindaichi Haruhiko
dalam kamus Gakken Japanese Vocabulary, Akira Miura dalam buku Japanese
Vocabulary dan Goo Jisho yang merupakan kamus online. Di dalam kamus dan buku
ini terdapat pengertian-pengertian yang menunjukan perbedaan dari ketiga verba ini.
Penulis membagikan kuesioner ke empat puluh enam orang dengan jumlah lima
belas soal yang terdiri dari lima soal dengan jawaban korobu, lima soal dengan
jawaban taoreru dan lima soal dengan jawaban ochiru.  Semua  soal 
menggunakan 
metode 
tertutup, 
yaitu metode
dimana
pertanyaan-pertanyaan
yang
ditulis telah
disediakan
jawaban, responden harus mengisi titik-titik pada soal dengan verba
taoreru, ochiru dan korobu.
Dan dari hasil analisa kuesioner yang telah dibagikan, dapat disimpulkan bahwa
rata-rata
kemampuan mahasiswa semester delapan Sastra Jepang Bina Nusantara
dalam membedakan
penggunaan verba korobu, taoreru
dan ochiru
secara tepat ke
dalam kalimat
masih kurang baik. Dikarenakan
dari
hasil kuesioner, hanya 4
soal
dari 15 soal yang dapat di jawab dengan baik oleh mahasiswa, sedangkan 11
soal
lainnya, kurang dari 50% mahasiswa yang dapat menjawab soal dengan benar. 
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter