BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian diatas dapat ditarik kesimpulan bahw
banyak
hal yang membuat lansia merasa nyaman, tapi pada
enelitian ini
dikhususkan kenyamanan aksesibilitas yang di perluka
lansia. Pada hasil
analisa dari studi kasus yang ditemukan pada pan
jompo di Jakarta, maka
didapatkan pendekatan desain kemudahan aksesibilitas sebag
berikut:
Aksesibilitas pada tapak
Konsep aksesibilitas pada panti jompo juga harus memperhatikan
setiap jalur yang dilewati para lansia baik didalam bangunan maupun di luar
bangunan di dalam area tapak panti jompo. Aksesibilitas untuk lansia harus
aman dan tanpa hambatan untuk lansia sampai ke tujuan, yaitu dengan
men yediakan ramp pada setiap ketinggian level lantai, dan pada pedestrian,
juga menghindari crossing antara pejalan kaki dan kendaraan. Dalam
pengolahan tap ak direncanakan jalur pedestrian dengan memilih jalur yang
paling sepi/ jarang dilewati kendaraan yaitu di sebelah Timur tapak dengan
pertimbangan jalu r tersebut hanya dilalui kendaraan service, dimana
intensitas tingkat kendaraan sangat sedikit (gambar 5.1).
Selain itu, untuk mengurangi mobilitas lansia dalam bangunan, pada
kedua massa bangunan dihubungkan den gan sebua
jembatan, dan lift
diletakkan di tengah-tengah massa bangunan sehingg
dapat mengurangi
jarak lansia untuk akses ke ruang-ruang di satu lant
atau ke fasilitas publik
tanpa harus memutar jauh.
|