![]() 190
Departement Store, dan beberapa lainnya.
Kami juga akan membuka dua establishment baru dalam waktu dekat,
yakni Bogasari Pastry Shop dan Kantor Pelayanan Pajak yang telah
dibuka mulai Selasa (1/7). Kami juga menggandeng Blue Bird grup,
anak-anak akan belajar menjadi penumpang taksi secara mandiri.
Bagaimana kebijakan tarif untuk KidZania?
Pengunjung dibagi tiga kelompok. Tarif untuk hari kerja, Senin-
Jumat, sekitar Rp 80-90 ribu untuk anak usia 2-3 tahun, Rp 115-130
ribu untuk usia 4-16 tahun, dan Rp 95-105 ribu untuk pengantar.
Sementara hari Sabtu-Minggu, libur dan masa liburan, tarif untuk
anak 2-3 tahun Rp 100.000, sedangkan kelompok 4-16 tahun dan
pengantar Rp 155.000.
Mahal juga ya?
Sebenarnya tidak mahal, jika melihat fasilitas dan layanannya, anak-
anak bisa bermain di 8-10 establishment dalam satu sesi. Kami juga
memberi paket khusus, misalkan untuk kolektif, minimal 20 anak,
harganya Rp 85.000 per orang.
Ada juga tiga jenis keanggotaan, yaitu KidZania Grey Card seharga
Rp 13 juta yang berlaku untuk weekdays, KidZania Ultra Red Card Rp
15 juta berlaku untuk weekend dan libur nasional, dan KidZania
Zuper Orange Card Rp 27 juta berlaku setiap hari. Dengan kartu ini,
anak bisa datang kapan saja sesuai jenis kartu yang dimilikinya.
Bagaimana strategi promosinya?
Di Jabodetabek saat ini ada 4.442 sekolah dasar, TK dan sebagainya.
Kami telah menjalin kerjasama dengan 1.193 sekolah yang secara
reguler akan menjadwalkan kunjungan anak ke KidZania.
Kami juga menawarkan establishment bagi yang mau mensponsori.
Biayanya tentu sangat reasonable dibandingkan pengeluaran belanja
media mereka. Idenya untuk memberikan informasi mengenai brand
tersebut sejak dini. Jadi ini memang brand investment.
Ada rencana ekspansi?
Rencananya KidZania akan membuka cabang baru di Dubai dan
Korea. Saat ini masih dalam tahap pembangunan. Di Indonesia, kami
rencananya mau membuka lagi di Surabaya.
pengunjung_kidzania_melonjak_dua_kali_lipat (28 Juli 2011).
Kami mengusung apa yang disebut revolutionary marketing yang
berbeda dengan marketing konvensional seperti iklan biasanya.
|