Karena itu di daerah tropika basah, dinding-dingding luar sebuah bangunan terbuka
untuk sirkulasi udara lebih besar daripada yang dibutuhkan untuk pencahayaan.
Sedangkan di daerah kering, lobang cahaya biasanya dibuat lebih kecil daripada yang
diperlukan.
Data-data pengukuran lokasi bangunan yang direncanakan harus
diikutsertakan dalam studi sebagai kontrol terhadap data-data metereologi umum.
Karena dengan mengamati arah dan kecepatan angin serta faktor-faktor yang dapat
mengubahnya, kondisi iklim interior dapat diperbaiki.
Perancangan Secara Pasif (Passive Design)
Merujuk pada pendapat Ken Yeang (1999) tentang Perancangan pasif
berbasis kondisi iklim setempat. Berikut ini adalah beberapa metode perancangan
pasif yang dapat digunakan dalam merancang bangunan dengan menggabungkan
sistem pasif dan aktif demi bentuk keberlanjutan ekologis dari sumber energi
:
-
Konfigurasi bentuk bangunan dan perencanaan tapak
-
Orientasi bentuk bangunan (dari façade utama dan ventilasi)
-
Desain façade
-
Perangkat penahan radiasi matahari (contoh : sun shading)
-
Perangkat pasif siang hari
-
Warna dan bentuk selubung bangunan
-
Tanaman Vertikal
-
Angin dan Ventilasi alami
|