![]() D:clarr: Japan
Echo
Inc
(1989 :
1!3),
agama asli
Jepang
ialah
Shinto,
yang
berakar
pada
ke?ercayaan animis
orang
Jepang
kt.:no.
Shinto
mt.:lai
maju
setelah
Restorasi
Meiji
pada ta!mn 1868.
dan
khususnya selama
Perang
Dunia II,
Shinto
diangkat
o!eh
penguasa
menjadi
agama
Kegara.
Shinto
berkembang
menjadi
aga.rna
masyarakat dengan
tempat
pemuja"'; setempat
untuk
dewa-dewa
rumah
tangga
dan
dewa-dewa pelindung setempat.
Pahlawar:
dan
pemimpin-pemimpin
masyarakat yang
terkemuka
didewakan
dari
generasi ke
generasi, dan
arwah
nenek-moyang
keluarga juga
disembah.
Rosidi
(1994: 82)
menyatakan, "Shinto
pada dasamya adalah
kepercayaan animistik.
memper:uhan segala sesuatu yang dianggap luar biasa."
Jepang terkenal
dengan
sastranya,
sastra
mempakan
kata
serapan
dari
Bahasa
Sanksekerta: "sastra", yang
berarti
"teks
yang
mengandung
ins!ruksi" atau "pedoman".
Da!am
bahasa
Indonesia
kata
ini
biasa
di!,'llnakan
untuk
merujuk
kc;oada
"kesusastraan"
atau sebuah
jenis tuJisan
yang
memiliki arti atau keindahan
tertentu
(Kamus
Besar
Bahasa Indonesia, 2002: 100!).
Keindahan itu
mempunyai
makna
yang
luas,
tidak
saja
menjangkau
pengertian-pengertian
lahiriah
tetapi
juga
pengertian-pengertian rohaniah.
Esten dalam Kar!ina (2006
:
I), mengemukakan
bentuk-bentuk
kesusastraan
:
Puisi,
cerita rekaan (fiksi),
krit:k, dan drama.
Menumt
Abrams
dalam urgiyantoro
(2005:
4), Novel (lnggris: nove[)
dan
cerita
pendek (disingkat: cerpen;
sbr!
story)
merupakan dua
bentuk karya sastra
yang
sekaiigus
d
sebut
B2;kan dalarn
perkembar.ganrrya yang kemudian,
novel
dh:ngg2.p
bersinon!m
Deng::m
demik!ar:,
pengertfan
fiksi
sepertl
inilah
yang ke:nudian
masuk
ke
Tndor:esia
ber< Sal dari bahasa Ttalia novella (yang dalam
|