1
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Cendikiawan
terkemuka
Almarhum Nurcholish
Madjid
pernah
mengatakan
bahwa
menjadi sebuah
negara modern tidak berarti meninggalkan budaya sendiri. Jepang
merupakan satu-satunya negara di luar Eropa yang berhasil menjadi modern tanpa
meninggalkan kebudayaannya. Hal inilah yang
menjadikan
Jepang
populer
dengan
kebudayaannya dan banyak orang yang berminat untuk mempelajari kebudayaan Jepang
secara mendalam. Perkembangan teknologi, seperti internet, merupakan salah satu
media penunjang bagi orang-orang yang ingin mendalami
kebudayaan Jepang. Selain
teknologi, sastra juga merupakan media yang tepat untuk mendalami kebudayaan Jepang
secara keseluruhan, baik dari segi tata bahasa maupun kebudayaannya.
Menurut Nurgiyantoro (2003) sastra adalah suatu wadah untuk menyampaikan
model kehidupan yang ditampilkan dalam
sebuah cerita yang diperankan
oleh
para
tokoh dan juga dapat dijadikan tempat
untuk
menyampaikan
pesan
moral
yang
berhubungan dengan sifat-sifat luhur kemanusiaan. Sebagaimana diketahui, tokoh-
tokoh dalam film, khususnya yang realis, memang harus diasumsikan mewakili
kenyataan (Moesono, 2003:62). Oleh karena itu, tokoh-tokoh dalam suatu karya sastra
secara tidak langsung menginterpretasikan kebudayaan tertentu.
Karena
alasan
itu,
sebagai
pemelajar
sastra
Jepang
yang
tidak
hanya
mempelajari
tata bahasa saja, melainkan
juga kebudayaan serta kesusastraannya, penulis ingin
mengetahui
serta
menganalisis
lebih
dalam tentang
budaya
masyarakat
Jepang
saat
ini
yang
tercermin
dalam
sebuah
karya
sastra
yaitu
drama,
dimana
tokoh
dalam
drama
|